Arena

Bayern Muenchen Tersengat Efektivitas Villarreal

Bayern Muenchen punya segala hal untuk melaju ke semifinal Liga Champions Eropa. Namun, Die Roten gagal memanfaatkan peluang demi peluang.  Pertemuan kedua antara Muenchen dan Villarreal pada babak perempat final Liga Champions, Rabu (13/4/2022) dini hari WIB, adalah pertarungan efektivitas sebuah tim. Muenchen yang tampil tidak efektif harus tersingkir seusai ditahan imbang 1-1.

Tampil di hadapan pendukungnya sendiri, di Stadion Allianz Arena, Muenchen gagal memanfaatkan deretan peluang yang mereka hasilkan. Demi mengejar defisit satu gol di pertemuan pertama, pelatih Muenchen Julian Nagelsmann menginstruksikan para pemainnya untuk bermain agresif sejak awal laga.

Instruksi tersebut diterjemahkan dengan sangat baik oleh Robert Lewandowski dan rekan-rekannya di lapangan. Sepanjang pertandingan, Muenchen tampil trengginas. Mereka menguasai penguasaan bola dengan persentase mencapai 68 persen.

Screenshot (719) - inilah.com
Statistik laga Bayern Muenchen vs Villarreal

Jumlah tembakan yang Muenchen hasilkan pun cukup banyak, yakni mencapai 23 tembakan, dengan empat di antaranya mampu membahayakan gawang tim berjuluk Kapal Selam kuning itu.

Meski begitu, mendominasi laga, para pemain Muenchen kesulitan menyarangkan bola. Pemandangan ini menjadi anomali bagi Muenchen. Mereka termasuk tim yang amat ganas ketika bermain di kandang. Muenchen telah mencetak 20 gol dalam enam pertandingan sebelumnya di semua kompetisi. Itu termasuk kala mereka menghancurkan Red Bull Salzburg, 7-1, di babak 16 besar.

”Malam ini mereka (Bayern) telah membuat kesalahan dengan tidak membunuh kami dan kami mengambil keuntungan dari itu,” ujar penyerang Villarreal, Gerrard Moreno, seusai laga.

Pernyataan Moreno seakan menyindir penampilan tidak efektif Muenchen. Sepanjang babak pertama, Bayern Muenchen melepaskan satu tembakan tepat sasaran melalui sundulan Leon Goretzka.

Pada babak kedua, Muenchen meningkatkan intensitas serangan. Sejumlah peluang emas tercipta, di antaranya melalui sepakan Dayot Upamecano dan sundulan Thomas Mueller pada menit ke-70. Namun, kedua upaya Muenchen tersebut masih belum membuahkan hasil.

Efektif bertahan

Selain penampilan yang tidak efektif dari para pemain Muenchen, ketidakmampuan mereka mencetak lebih banyak gol juga disebabkan kedisiplinan para pemain Villarreal dalam bertahan.

Pelatih Villarreal Unai Emery, memasang formasi 4-3-3 yang berubah menjadi 4-4-2 ketika mendapat serangan. Raul Albiol yang mengomandoi lini belakang Villarreal tampil rapi dan tanpa kompromi. Mantan pemain Real Madrid tersebut mampu memimpin rekan-rekannya menghadapi gempuran para pemain Muenchen.

Gettyimages 1391123490 612x612 - inilah.com
Gettyimages

Sepanjang laga, Albiol menempel ketat Lewandowski. Berkali-kali Albiol menggagalkan upaya Lewandowski, baik dalam membuka ruang maupun mencetak gol. ”Biasanya, striker (Lewandowski) di level ini adalah yang terbaik di Eropa dan Anda harus mengukur diri Anda di level ini. Dia menuntut saya dalam kondisi terbaik dan sangat fokus selama 90 menit,” kata Albiol.

Villarreal hampir tidak menyisakan ruang atau jarak antara empat pemain belakang dan empat pemain tengah. Kerapatan di area pertahanan ini membuat para pemain Muenchen kesulitan dalam mencari ruang untuk bermanuver. Akibatnya, mereka cenderung melepaskan umpan silang atau tembakan dari jarak jauh yang dengan mudah diredam barisan pertahanan Villarreal.

”Sulit dipercaya, butuh banyak kerja keras. Kemenangan kami adalah sebagai sebuah tim. Kami telah banyak menderita di kedua pertandingan, tetapi berada di semifinal sangat bagus untuk Villarreal. Kami tahu, itu akan menjadi 90 menit yang panjang dan kami akan sangat menderita,” kata Albiol.

Gol 13 Lewandowski

Namun, Lewandowski tetaplah seorang predator ulung. Walau ditempel amat ketat oleh Albiol sepanjang laga, striker timnas Polandia tersebut mampu menemukan ruang di pertahanan Villarreal. Daniel Parejo yang maju untuk merebut bola kembali meninggalkan area pertahanan. Celah itu yang kemudian Lewandowski maksimalkan.

Gettyimages 1239943305 612x612 - inilah.com
Gettyimages

Menerima umpan dari Mueller, dengan sekali sentuhan, Lewandowski melepaskan tembakan mendatar yang sulit kiper Villarreal blok, Geronimo Rulli. Gol ke gawang Villarreal tersebut menjadi yang ke-13 bagi Lewandowski pada musim ini.

Nagelsman menyebut pertemuan pertama di kandang Villarreal seharusnya bisa Muenchen maksimalkan. Nagelsmann mengakui timnya tidak bermain bagus saat itu. ”Kami tersingkir dari Piala Jerman, tersingkir dari Liga Champions. Saya tidak berpikir ini cukup bagus untuk Bayern. Kami memiliki semifinal sebagai tujuan minimum kami dan kami gagal mencapainya,” ujarnya.

Di semifinal, Villarreal akan menghadapi pemenang laga antara Liverpool dan Benfica. Liverpool favorit untuk lolos setelah meraih kemenangan 3-1 di markas Benfica.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ibnu Naufal

Menulis untuk masa depan untuk aku, kamu dan kita.
Back to top button