Market

BBM Naik, Driver Taksi Online Kehilangan Pendapatan Rp100 Ribu/Hari

Keputusan Presiden Jokowi menaikkan harga BBM, berdampak kepada minimnya pendapatan namun boros di belanja bahan bakar. Nominalnya mencapai Rp100 ribu sehari.Keputusan Presiden Jokowi menaikkan harga BBM, berdampak kepada minimnya pendapatan namun boros di belanja bahan bakar. Nominalnya mencapai Rp100 ribu sehari.

Hal itu disampaikan Broderik Tambunan kepada Inilah.com, Jakarta, Kamis (15/9/2022), tiap hari harus menanggung kerugian. “Sebelum BBM naik, saya beli BBM senilai Rp250 ribu, bisa dapat penghasilan Rp400 ribu. Saat ini, belanja BBM sama, penghasilan turun jadi Rp300 ribu. Ruginya cepek, kadang bisa lebih gede,” ungkapnya.

Broderik yang mengaku sebagai pendukung Jokowi di dua kali pemilu, merasa kecewa dengan kenaikan harga BBM, khususnya Pertalite yang kini dibanderol Rp10 ribu per liter. Adapun kenaikan tarif transportasi online yang ditetapkan Kementerian Perhubungan, terlalu kecil.

“Termasuk bansos, BLT ataupun kenaikan yang kemarin itu, enggak banyak membantu kami. Bagaimana susahnya kami cari utangan kalau pangan naik, biaya suku cadang naik. Apakah mereka yang sekarang menjabat itu, merasakannya? Saya kira tidak,” kata Broderik.

Pada Sabtu (3/9/2022), Presiden Joko Widodo mengerek naik harga dua jenis BBM subsidi yakni Pertalite dan Solar, serta BBM nonsubsidi yakni Pertamax. Rinciannya, Pertalite naik dari Rp7.650 menjadi Rp10.000 per liter. Solar naik dari Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter, serta Pertamax naik dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.

Jokowi mengaki ini keputusan sulit. Namun, pemerintah terpaksa menaikan harga BBM, alasannya negara sudah tidak sanggup lagi menanggung subsidi harga di tengah keuangan negara yang sedang seret. “Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan subsidi dari APBN,” kata Jokowi.

Kata Jokowi, alokasi dana subsidi BBM yang meski ditanggung negara sudah naik tiga kali lipat. Subsidi BBM awalnya hanya Rp152,5 triliun, kini melonjak Rp502,4 triliun. Selanjutnya, mantan Wali Kota Solo dan DKI jakarta ini bilang, BBM subsidi justru lebih banyak dipakai mobil-mobil pribadi. “Dan lagi lebih dari 70 persen subsidi justru dinikmati oleh golongan masyarakat yang mampu,” terang Jokowi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button