Market

Inilah Anggaran Kementerian Pertahanan dalam APBN dari 2020-2024


Pada debat putaran ketiga nanti malam, tiga capres akan mengungkapkan visi dan misinya dengan tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik. Lantas berapa anggaran pertahanan yang telah disediakan APBN selama ini?

Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan pemerintah menaikkan anggaran sektor pertahanan sekitar USD 5 miliar yang bersumber dari pinjaman luar negeri. Semula, anggaran pertahanan untuk periode 2020-2024 sebesar USD 20,75 miliar .

Dengan perubahan ini, sektor pertahanan kini mendapat alokasi anggaran mencapai 25 dollar Amerika Serikat. Artinya pengadaan alutsista telah menyebabkan melonjakan utang luar negeri pemerintah.

“Terjadi kenaikan yang cukup signifikan dari USD 20,75 miliar ke USD 25 miliar. Itu yang kemarin disepakati,” ujarnya kepada awak media usai Penyerahan DIPA dan Daftar Alokasi TKD TA 2024 di Istana Kepresidenan, Rabu (29/11/2023) saat itu. 

Pada tahun anggaran 2018-2021, lanjut Menkeu, realisasi anggaran fungsi pertahanan secara nominal mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 5,6%, yaitu dari Rp106,83 triliun pada tahun anggaran 2018 menjadi Rp125,79 triliun pada tahun anggaran 2021.

Anggaran fungsi pertahanan terus dikerek pada 2022 menjadi Rp133,3 triliun, dan lagi-lagi meningkat menjadi Rp134,3 triliun pada 2023.

Pada 2023, pos pertahanan akan melanjutkan belanja prioritas dan strategis dalam rangka mendukung terwujudnya pemenuhan Minimum Essential Force (MEF) secara bertahap untuk menjamin tegaknya kedaulatan, menjaga keutuhan NKRI serta penguatan pertahanan dibarengi Confident Building Measures (CBM).

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mendapatkan alokasi anggaran Rp139,26 triliun. Penetapan anggaran kementerian yang dipimpin Prabowo Subianto itu turun sekitar 3,46% dari outlook 2023 sebesar Rp144,26 triliun.

Anggaran tersebut dialokasi paling besar untuk anggaran yang mendukung manajemen, sebesar Rp78,12 triliun. Untuk alokasi terbesar kedua yakni modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) dan non-alutsista, serta sarana prasarana (sarpras) pertahanan sebesar Rp43,01 triliun.

Berikut rincian alokasi anggaran Kemenhan dalam APBN 2024:
1. Dukungan manajemen: Rp77,56 triliun
2. Modernisasi alutsista, non-alutsista, dan sarpras pertahanan: Rp43,01 triliun
3. Profesionalisme dan kesejahteraan prajurit : Rp12,37 triliun
4. Pelaksanaan tugas TNI: Rp4,04 triliun
5. Riset, industri, dan pendidikan tinggi pertahanan: Rp1,65 triliun
6. Pembinaan sumber daya pertahanan: Rp597,40 miliar
7. Kebijakan dan regulasi pertahanan: Rp24,7 miliar

Sedangkan anggaran pertahanan dalam APBN 2023 yakni sebesar Rp 134,32 triliun. Secara rinci, anggaran program pelaksanaan tugas TNI sebesar Rp 3,62 triliun, program profesionalisme dan kesejahteraan prajurit sebesar Rp 12,35 triliun, program kebijakan dan regulasi pertahanan sebanyak Rp 24,68 miliar.

Selanjutnya program modernisasi alutsista, non-alutsista, dan Sarpras Pertahanan sebesar Rp 35,19 triliun. Kemudian, pagu anggaran program pembinaan sumber daya pertahanan sebesar Rp 338,86 miliar. Sedangkan untuk program riset, industri, dan pendidikan tinggi pertahanan sebesar Rp 607,89 miliar, serta program dukungan manajemen sebesar Rp 79,77 triliun.

Selanjutnya pada APBN 2022, alokasi untuk Kemenhan mencapai Rp 133,9 triliun.  Anggaran Kementerian Pertahanan tersebut mengalami kenaikan sebesar 13,28% bila dibandingkan dengan Rp 118,2 triliun pada outlook APBN 2021. Alokasi anggaran Rp134 triliun tersebut untuk membangun alat pertahanan serta membangun prajurit yang profesional dan sejahtera.

Adapun dalam APBN 2021, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 136 triliun untuk Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Atau naik 14,12% dibandingkan pagu tahun sebelumnya.

Mayoritas anggaran Kemenhan 2021 dialokasikan untuk program dukungan manajemen. Jumlahnya mencapai Rp 76,3 triliun atau 55,6% dari total anggaran. Program modernisasi alutsista, non-alutsista, dan sarana serta prasarana pertahanan menyusul dengan nilai Rp 43,1 triliun atau 31,4% dari total anggaran.

Sementara anggaran Kemenhan pada APBN 2020 sebesar Rp 144 triliun. Dari total anggaran untuk tersebut sekitar 31,5 persennya untuk industri pertahanan dalam negeri.  

Menurut jenis belanja, anggaran terbesar pertahanan terbesar adalah untuk belanja pegawai, yakni mencapai Rp 48,69 triliun atau 35,37% dari total anggaran 2020. Anggaran terbesar berikutnya adalah untuk belanja modal senilai Rp 44,91 triliun atau 32,82% dan untuk belanja barang Rp 43,28 triliun atau 31,62%.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button