Kanal

Bea Cukai Kembali Gelar Monitoring Harga Transaksi Pasar HPTL

Bulan Juni 2023 ini, unit-unit vertikal Bea Cukai di berbagai daerah secara serentak melaksanakan kegiatan monitoring harga transaksi pasar (HTP) terhadap produk hasil tembakau. Dalam kegiatan yang dilakukan setiap triwulan tersebut, petugas Bea Cukai membandingkan HTP dengan harga jual eceran (HJE) yang tercantum dalam pita cukai hasil tembakau, dengan tujuan untuk memastikan HTP sesuai dengan batasan HJE yang tercantum pada pita cukai.

Kasubdit Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Hatta Wardhana, pada Jumat (9/6/2023) menyebutkan dua unit vertikal yang telah menyelenggarakan monitoring HTP adalah Bea Cukai Luwuk dan Bea Cukai Bojonegoro.

Pada 5 Juni 2023, Bea Cukai Luwuk melaksanakan pemantauan penjualan produk hasil tembakau berupa hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL) periode Triwulan II Tahun 2023 di Banggai Kepulauan dan Banggai Laut.

HPTL adalah hasil tembakau yang dibuat dari daun tembakau selain yang disebut sigaret, cerutu, rokok daun, dan tembakau iris yang dibuat secara lain sesuai dengan perkembangan teknologi dan selera konsumen, tanpa mengindahkan bahan pengganti atau bahan pembantu yang digunakan dalam pembuatannya yang meliputi ekstrak dan esens tembakau, tembakau molasses, tembakau hirup (snuff tobacco), atau tembakau kunyah (chewing tobacco).

“Kegiatan pemantauan dilakukan dengan mendata produk hasil tembakau yang berada pada display/etalase di tempat penjualan eceran (TPE), yang meliputi toko modern dan toko tradisional di wilayah kabupaten Banggai Kepulauan dan Banggai Laut. Pendataan dilakukan terhadap identitas kemasan hasil tembakau, pita cukai, harga jual dan lokasi TPE. Tujuan kegiatan pemantauan ini adalah untuk mengetahui harga HPTL yang terbentuk di pasar dan untuk mendapatkan gambaran respon konsumen terhadap kebijakan tarif cukai,” jelasnya.

Serupa dengan yang terlaksana di Luwuk, petugas Bea Cukai Bojonegoro melaksanakan monitoring HTP, khususnya terhadap produk hasil tembakau berupa rokok elektrik dan HPTL.

Monitoring kali ini menyasar para penjual di wilayah Kabupaten Tuban. Selain melakukan pemantauan, petugas juga menyosialisasikan ketentuan pita cukai dan memastikan produk HPTL yang beredar di masyarakat sudah dilunasi cukainya. Para penjual juga mendapatkan edukasi tentang saluran dan mekanisme pelaporan apabila ditemukan adanya peredaran HPTL dan barang kena cukai ilegal.

“Kami berharap monitoring HTP ini dapat menjadi dasar pemerintah dalam menentukan kebijakan di bidang cukai. Juga, tercipta persaingan dagang yang sehat dan kestabilan harga produk hasil tembakau yang beredar masyarakat,” tandas Hatta.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button