News

Beda Sikap Soal Sistem Pemilu, Golkar-PBB Satu Suara Terkait Koalisi

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengakui peluang koalisi dengan Partai Bulan Bintang (PBB) jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Peluang kerja sama politik antara kedua partai ini terhitung besar meski berbeda pandangan mengenai sistem pemilu.

Hal itu dikemukakan Airlangga usai bertemu Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (21/32023).

“Banyak dibahas terkait dengan sistem pemilu terbuka atau tertutup. Kalau PBB tertutup (sistem pemilu proporsional tertutup dan Golkar terbuka (sistem pemilu proporsional terbuka). Kita sepakat menyerahkannya kepada MK (Mehkamah Konstitusi),” kata Airlangga.

Dia menjelaskan, Partai Golkar sejatinya bersifat terbuka dalam bekerja sama dengan PBB. Sebab, ujar Airlangga, Golkar dan PBB selalu bersama sepanjang sejarah perhelatan pemilu di Indonesia.

“Apalagi tidak ada ketua umum Partai Golkar yang tidak kenal Pak Yusril. Pak Yusril selalu berperan di dalam cross road politik lima tahunan. Apalagi kalau politiknya politik jalan lurus, Shiratal Mustaqim. Pasti cocok,” katanya menambahkan.

Sebelumnya, Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra mengakui partai yang dipimpinnya terbuka untuk bekerja sama dengan Partai Golkar demi menyukseskan pemilu 2024.

“PBB terbuka artinya bisa bekerja sama dengan siapa saja, itu pengalaman kami sejak tahun 1969 hingga sekarang, PBB dengan Golkar, kami tidak pernah tidak kerja sama. Terakhir itu kita tidak ikut karena PBB tidak ikut dalam kabinet tapi sebelumnya selalu bersama-sama,” kata Yusril.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button