News

Begini Perjuangan Bibi Brigadir J Ungkap Kasus Pembunuhan Keponakannya

Bibi Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat, Rohani Simanjuntak sejak awal sudah menaruh rasa curiga atas kematian keponakannya. Bukan tanpa sebab, Rohani menuturkan ada beberapa hal yang memancing kecurigaannya.

Hal-hal yang menjadi penyebab kecurigaannya itu dia ungkapkan saat ditanyai majelis hakim dalam sidang lanjutan terdakwa Ricky Rizal dan Kuat Ma’ruf di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (2/11/2022).

Kecurigaan mulai dirasakannya saat pihak keluarga mendapatkan informasi dan dokumentasi dari adik Brigadir J, Mahareza Hutabarat. Mulai dari itu, dia memutuskan untuk mendokumentasikan prosesi penjemputan jenazah Brigadir J di Bandara Jambi. “Keraguan kami di sana, kami berusaha live, kami live dari mulai di bandara. Di bandara itu ada polisi yang disiapkan untuk menjemput jenazah almarhum,” kata Rohani.

Tidak dinyalakannya sirine ambulans yang membawa jenazah Brigadir J pun semakin menambah rasa curiganya. Kemudian, sambung dia, saat perjalanan menuju rumah duka di Sungai Bahar, Rohani juga menyadari keberadaan mobil Patwal yang muncul mengawal ambulans.

“Keluar dari bandara, ambulans itu tidak dibunyikan sirinenya. Sesudah lewat dari 50 meter dari cargo, baru dibunyikan sirine. Di sana kami curiga juga. Ada apa ya? Sesudah itu berjalan lagi 40 kilometer baru ada mobil patwal mengawal kami dari belakang. Di sana kami curiga lagi,” jelas dia.

Berbekal hal-hal tersebut, dia memutuskan untuk membuat viral peristiwa kematian Brigadir J, dengan cara menyebarkannya melalui media sosial dan menghubungi sejumlah wartawan dari berbagai media. Menurutnya, kematian Brigadir J harus diungkap seterang-terangnya jangan ada yang ditutupi.

“Saya berusaha lagi, saya telepon kebetulan mereka datang dan kami ceritakan kasih tahu, mereka bikin di YouTube mereka. Sekitar dua jam dikirimkan ke kami, terus kami share ke grup sebarluaskan berita ini,” lanjut dia.

Namun, berita dalam bentuk video itu hanya bertahan selama dua jam saja, sebab video dihapus dan tidak bisa ditonton kembali. “Hanya dua jam berita ini langsung ditutup. Sesudah ditutup loh kok banyak yang bilang ke saya, kok bisa ya beritanya langsung ditutup enggak bisa putar lagi,” imbuh dia.

Lucunya, menurut Rohani, pihak media tersebut meminta dia untuk berbohong, bila ada polisi yang bertanya terkait video berita tersebut. Dia pun merasa heran dengan permintaan yang tidak masuk akal tersebut.

“Jadi saya bingung, lho lucu ya bapak ini. Masa dibilangnya aku nonton sementara wajahku di sana bahkan aku yang diwawancarainya. Saya berusaha lagi, karena kematian almarhum ini sudah memang sadis. Jadi penegak hukum harus menindaklanjuti, tidak bisa begitu saja,” pungkasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button