PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) terus menjalin kolaborasi dengan operator La Liga Spanyol dalam upaya meningkatkan kualitas Liga 1 Indonesia. Langkah ini ditandai dengan pertemuan antara perwakilan PT LIB dan Presiden La Liga, Javier Tebas, di kantor pusat La Liga di Madrid, Spanyol, Senin (4/3).
Dalam pertemuan tersebut, PT LIB diwakili oleh Direktur Bisnis Sadikin Aksa, Direktur Kompetisi Liga Indonesia Asep Saputra, dan Performance Development Manager Guntur Cahyo Utomo. Mereka berdiskusi dengan La Liga mengenai berbagai aspek pengelolaan kompetisi sepak bola profesional yang telah menjadikan liga Spanyol sebagai salah satu liga terbaik di dunia.
PT LIB Ingin Adaptasi Model Keberhasilan La Liga
Direktur Bisnis PT LIB, Sadikin Aksa, mengungkapkan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk membawa Liga 1 Indonesia ke level lebih tinggi dengan meniru berbagai inovasi yang telah diterapkan oleh La Liga.
“Banyak aspek yang bisa kami kembangkan dari kerja sama antara PT LIB dan La Liga. Mereka telah terbukti berhasil membuat berbagai terobosan yang menjadikan La Liga sebagai kompetisi elite dunia. Kami akan terus meningkatkan kerja sama ini agar sepak bola Indonesia berkembang dan mampu melahirkan pemain kelas dunia,” ujar Sadikin.
Dalam pertemuan tersebut, pihak La Liga menjelaskan secara rinci kebijakan-kebijakan yang telah mereka terapkan untuk meningkatkan kualitas liga, termasuk kontrol finansial, digitalisasi kompetisi, hingga pengembangan akademi muda.
Fokus La Liga pada Stabilitas Finansial dan Pengembangan Klub
Salah satu aspek utama yang dipelajari PT LIB dari La Liga adalah kontrol finansial yang diterapkan untuk menjaga keberlanjutan klub dalam jangka panjang. La Liga telah mencapai peningkatan ekonomi yang signifikan melalui dua kompetisi utama mereka, yaitu La Liga EA Sports dan La Liga Hypermotion.
Selain itu, La Liga juga memiliki program Boost La Liga, yang membantu klub meningkatkan infrastruktur, internasionalisasi, serta pengembangan teknologi dalam liga. Keberhasilan program ini membuat klub-klub Spanyol kini berada di level yang berbeda dalam aspek pengelolaan klub dan finansial.
La Liga juga menyoroti keberhasilan mereka dalam mengoptimalkan akademi muda, yang menjadi faktor kunci dalam melahirkan banyak pemain berbakat. Spanyol unggul di antara lima liga besar Eropa dalam hal jumlah pemain muda yang mendapatkan kesempatan bermain di tim utama, menurut laporan terbaru dari CIES Football Observatory.
Strategi ini menjadi perhatian PT LIB karena Indonesia juga tengah berupaya meningkatkan kualitas pembinaan pemain muda. Dengan mengambil contoh dari Spanyol, diharapkan akademi klub-klub Liga 1 bisa semakin profesional dan menghasilkan pemain berkualitas internasional.
Delegasi La Liga di Indonesia, Almudena Gomez, menyambut baik kunjungan PT LIB dan menilai bahwa pertukaran informasi ini akan membawa manfaat bagi kedua belah pihak.
“Kami sangat puas dengan kunjungan dari PT LIB. Pertemuan ini merupakan pertukaran pengetahuan antara dua liga yang memiliki antusiasme tinggi dari masyarakatnya. Kami percaya ada banyak hal yang bisa dibagikan bersama, sehingga kedua belah pihak bisa saling belajar dan memperkuat hubungan di masa depan,” kata Gomez.
Langkah ke Depan: Mampukah Liga 1 Menyamai Standar Eropa?
Kerja sama dengan La Liga ini menjadi salah satu upaya PT LIB untuk memperbaiki tata kelola kompetisi di Indonesia. Namun, tantangan besar tetap ada, terutama dalam hal stabilitas finansial klub, kualitas infrastruktur, dan profesionalisme pengelolaan liga.
Jika Liga 1 Indonesia mampu mengadaptasi sistem yang diterapkan oleh La Liga, bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan, kompetisi sepak bola Indonesia akan lebih kompetitif dan bisa bersaing di level Asia.