Belanda Desak Israel untuk Setop Serangan ke Rafah


Belanda menyeru Israel untuk mematuhi keputusan Mahkamah Internasional (ICJ) dan menghentikan operasi militernya di kKota Rafah, Jalur Gaza selatan, kata Perdana Menteri Belanda Mark Rutte pada Senin (27/5/2024).

Sebelumnya pada Jumat (24/5/2024), ICJ memerintahkan Israel menghentikan operasi militernya di Rafah.

Ketua Hakim ICJ Nawaf Salam mengatakan bahwa Israel harus memastikan akses tanpa hambatan ke wilayah tersebut untuk misi yang menyelidiki tuduhan genosida, serta untuk bantuan kemanusiaan.

“Belanda mendesak Israel segera mematuhi Perintah Mahkamah Internasional,” tulis Rutte di media sosial X.

‘Gambaran mengerikan’ serangan udara Israel terhadap kamp pengungsi di Rafah ‘menyoroti sekali lagi’ perlunya gencatan senjata segera di Jalur Gaza dan pembebasan semua sandera yang disandera oleh gerakan Palestina Hamas, tambah PM Belanda itu.

Israel menyerang kamp di timur laut Rafah pada Minggu (26/5/2025). Dinas pertahanan sipil Palestina mengatakan sedikitnya 45 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Pada Senin, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut serangan udara di kamp pengungsi sebagai ‘insiden tragis’, dan mengeklaim bahwa penyelidikan sedang dilakukan.

Angkatan bersenjata Israel (IDF) berdalih bahwa kompleks militer Hamas terkena serangan itu dan kepala markas tersebut telah dieliminasi.

Serangan itu dilakukan terhadap sasaran yang sah dan sesuai dengan hukum internasional mengenai penggunaan amunisi dan berdasarkan data pengintaian yang tepat, klaim IDF.