Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembanguan (PPP) hingga kini belum mengeluarkan nama capres yang akan diusung di Pilpres 2024.
Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP PAN Yandri Susanto mengakui sampai saat ini belum ada titik temu soal kandidat capres di KIB. Meski begitu, PAN tetap akan mengusung capres yang sudah diputuskan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada 2022 lalu.
“(Perkembangan capres-cawapres) belum ada titik temu di KIB. Kalau PAN tetap mengacu ke hasil Rakernas, di situ ada Ganjar, ada Erick yang menguat di internal partai. Tentu Ketum pasti nomor satu, yang lain berpeluang juga,” kata Yandri di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (24/1/2023).
Menurutnya, PAN sudah mendengar aspirasi-aspirasi di luar partai. Dalam aspirasi tersebut banyak yang menginginkan Ganjar Pranowo dan Erick Thohir atau Etho untuk diusung sebagai capres dan cawapres oleh PAN.
“Sekarang yang diminati dan disukai oleh publik PAN, ya Ganjar, Erick kalau di luar Ketum. Ada juga Anies. Kalau dilihat secara mayoritas dan kecenderungan itu Ganjar sama Erick, tapi Anies juga lumayan kuat,” lanjutnya.
Meski begitu, ia menepis jika KIB telah mengerucutkan nama dan berfokus pada tiga nama terkuat di PAN ini. Sebab proses komunikasi antara seluruh anggota KIB masih terus berjalan.
“Belum (dikerucutkan) juga, karena masih dinamis. Itu kan atas pemantauan saya sebagai pemenangan pemilu, beberapa kali kunjungan ke daerah, bebrapa kali DPD datang ke jakarta,” jelasnya.
“Kecenderungannya itu. Apakah nanti putusannya di antara itu, juga belum pasti karena wewenang itu ada di Ketum. Dan yang paling penting, partai lain setuju. Kalau tidak setuju ya, tidak bisa diusung. Karena PAN (saja) tidak cukup,” tegasnya.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)