News

Belum Presiden Saja Ganjar Pelit Kepada Buruh, Bagaimana Nanti Kalau Jadi Pemimpin

Kalangan buruh protes keras kebijakan Gubernur Jawa Tengah yang menetapkan upah buruh 2022 hanya Rp1.813.011. Terendah se-Indonesia. Tak sepadan dengan nafsu besar Gubernur Ganjar nyapres di 2024.

Ribuan buruh dari berbagai elemen di Jawa Tengah, menggeruduk kantor Gubernur Ganjar Pranowo. Mereka menerikkan ketidakpuasan atas keputusan upah 2022 dari sang gubernur.

Mungkin anda suka

Bahkan, massa buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) Jateng, Kamis (25/11/2021). Mereka terang-terangan menyebut Ganjar Pranowo tidak layak sebagai Calon Presiden (capres) pada 2024, kalau tidak mau menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2022.

Koordinator KSPN Jateng, Nanang Setyono mendesak Gubernur Ganjar berani melakukan terobosan hukum melawan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam penetapam UMP 2022. “Kalau tak berani melakukan terobosan hukum dalam menetapkan Upah Minimum Kabupaten-Kota, maka Ganjar sama saja dengan tokoh-tokoh nasional lain. Biasa-biasa saja,” ujar Nanang.

Menurut Nanang, penetapan UMP 2022 untuk Jateng, dinilainya sebagai bentuk penindasan terhadap buruh. Bahkan, angka UMP yang ditetapkan Kemenaker senilai Rp1.813.011, merupakan terendah di Indonesia. “Pemerintah dalam hal ini Kemenaker sudah menindas buruh di Jawa Tengah. UMP di Jawa Tengah dinaikkan namun angkanya sangat kecil bahkan terkecil di Indonesia. Kami tidak paham, perhitungan seperti apa yang dilakukan Kemenaker,” kata Nanang.

Nanag mengaku geram dengan keputusan Gubernur Ganjar yang terkesan kuat tidak berpihak kepada kaum buruh. Padahal, kehidupan buruh di Jateng jauh dari kesejahteraan. “Sekelas Jawa Tengah, upah buruh dan pekerjanya paling kecil diantara seluruh Provinsi di Indonesia,” tambah Nanang.

Ribuan buruh dari berbagai daerah di Jawa Tengah melakukan aksi turun ke jalan di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah Jalan Pahlawan Semarang sebagai bentuk protes penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2022 oleh Pemerintah.

Aksi diawali dengan long march dari kawasan Simpang Lima menuju Jalan Pahlawan dan berhenti di tempat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berkantor.

Sambil membentangkan spanduk, massa menggelar aksi orasi dengan pengawalan dan pengamanan ketat oleh aparat Polrestabes Semarang yang juga terus mengingatkan para buruh untuk mentaati protokol kesehatan.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button