Market

Belum Tentu Realisasi, Bahlil Sebut 228 Investor Teken LoI IKN Nusantara

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menyebut, sebanyak 228 investor teken Letter of Inten (LoI). Mereka tertarik masuk ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Tapi belum tentu realisasi.

“IKN sampai dengan sekarang sudah ditandatangani LOI 228 perusahaan. Per tanggal 31 Mei (2023) kunjungan dari 95 perusahaan dari Singapura,” ujar Menteri Bahlil dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR, Jakarta, Jumat (9/6/2023).

Ia melanjutkan, Peraturan Pemerintah (PP) untuk memudahkan investasi serta insentif di IKN, sudah dibuat. Saat ini, infrastruktur dasar masih dalam proses pembangunan. Jika infrastruktur rampung, realisasi investasi mulai terlihat.

“Karena bagaimana cara memobilisasi peralatan mereka kalau infrastruktur dasarnya belum selesai. Jadwalnya kapan? Akan direncanakan mulai masuk bulan Agustus-September tahun ini untuk IKN,” sambung Bahlil.

Kata mantan Ketum HIPMI itu, perusahaan-perusahaan yang sudah tandatangani LoI masuk IKN Musantara itu, tertarik membangun industri, kampus, rumah sakit, perumahan, dan sarana olahraga.

Pemerintah, kata dia, sudah merencanakan pembangunan jalan tol di IKN pada 2024, Namun, saat ini, masih fokus membangun infrastruktur dasar untuk mempercepat proses mobilisasi peralatan investasi ke IKN Nusantara.

Dalam rapat , Anggota Komisi VI DPR sempat mempertanyakan apakah Bahlil yakin bahwa investor yang sudah teken LoI itu, bakal merealisasikan investasinya? Karena masa jabatan Presiden Jokowi sebagai pencetus IKN Nusantara lengser pada 2024. “Saya yakin melihat progressnya. Siapapun yang menggantikan Presiden Jokowi, tetap akan melanjutkan pembangunan IKN Nusantara,” paparnya.

Saat di Singapura, Presiden Jokowi langsung merayu investor supaya mengucurkan dana segar untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Rabu (7/6/2023).

Dalam kesempatan itu, Jokowi memastikan, siapapun presiden yang menang dalam Pilpres 2024, dipastikan tetap meneruskan proyek IKN Nusantara. Jadi, tap perlu bimbang dan ragu atas kelanjuta proyek senilai Rp466 triliun itu.

Kata Jokowi, pemerintah sudah menyiapkan 300 paket investasi senilai US$2,6 miliar atau setara Rp39 triliun (kurs Rp15.000/US$) untuk swasta di IKN. Paket investasi tersedia dalam berbagai bidang, antara lain perumahan, transportasi, energi, hingga teknologi.

“Ada pertanyaan lain tentang insentif. Gampang. Easy lah. Saya juga sebelumnya pebisnis. Jangan khawatir, kami telah menyiapkan insentif fiskal, seperti tax holiday, non collected PPN, super deduction tax, bea impor. Kami telah melakukan segalanya, khususnya terkait energi dan industri hijau, kami akan memfasilitasinya sebaik yang kami mampu,” kata Jokowi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button