Benarkah Jokowi Batal Berkantor di IKN Hanya karena Air dan Listrik?


Pengamat Kebijakan Publik UPN Veteran-Jakarta, Ahmad Nur Hidayat (ANH) agak kurang percaya kalau alasan Presiden Jokowi batal berkantor di IKN pada Juli ini, karena air bersih an listrik belum tersedia?

Tidak tertutup kemungkinan, ada sesuatu yang luar biasa ditutupi dengan masalah air dan setrum. Tanda-tanda proyek IKN mangkrak, misalnya.

“Keterlambatan penyediaan air dan listrik di Ibu Kota Nusantara (IKN) telah menciptakan narasi bahwa hambatan ini berada di luar kendali Presiden Jokowi,” papar ANH, Jakarta, Sabtu (13/7/2024).

Dia menduga, ada dua faktor Utama dalam narasi yang coba dikembangkan Jokowi. Yakni pergeseran tanggung jawab dan pergeseran kepentingan elit politik.

Intinya, Jokowi berusaha sekuat tenaga untuk mengalihkan perhatian dari tanggung jawab langsungnya. Caranya dengan menyoroti masalah teknis, meskipun sebagai pemimpin tertinggi, ia memiliki tanggung jawab utama.

Selain itu, kata dia, proyek IKN melibatkan banyak elit politik dengan agenda berbeda, yang menimbulkan konflik kepentingan dan memperlambat kemajuan proyek.

“Presiden Jokowi, yang sebelumnya sangat antusias dengan proyek ini, sekarang menunjukkan sikap lebih hati-hati,” paparnya.

Kantor dan Hunian ASN Belum Siap

Ketua Satgas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR, Imam Santoso Ernawi mengatakan, perkantoran di IKN yang akan selesai dalam waktu dekat, kemungkinan hanya bisa menampung 594 ASN saja.

Imam menjelaskan, hal itu menyusul progres pembangunan yang memang belum bisa rampung seluruhnya untuk sektor perkantoran ASN di IKN pada 2024.

Sehingga kapasitasnya akan bertambah seiring penyelesaian pekerjaan kantor-kantor tersebut. “Maka 4 tower perkantoran di Juni ini akan fungsional, kapasitasnya itu kurang lebih 519 ASN bisa berkantor di situ, karena apa belum semua lantai selesai,” ujar Imam dalam konferensi pers virtual, Kamis (11/7/2024).

Menurutnya, sektor perkantoran yang dibangun di IKN terbagi dalam 4 komplek pekerjaan. Seperti kantor Kementerian Koordinator 1 yang terdiri dari 4 tower, saat ini progresnya sudah 78,8 persen per 4 Juli 2024.

Kantor Kemenko 1 itu juga yang nantinya akan digunakan fungsional pada 17 Agustus 2024.

“Tower 1 akan fungsional 3 lantai, tower 2 ada 3 lantai tower 3 ada 3 lantai, tower 4 ada 3 lantai, itu masing-masing dengan kapasitas jumlah orang bisa bekerja di situ,” sambungnya.

Kemudian ada komplek perkantoran Kemenko 2 dengan persentase konstruksi 38,28 persen. Kompleks perkantoran ini nantinya juga akan dibangun sebanyak 4 tower sebagai tempat kerja para ASN.

Namun bangunan ini dipastikan tidak akan rampung pada tahun ini. Komplek perkantoran Kementerian Koordinator 3 saat ini progresnya sudah mencapai 85,88% untuk pembangunan 4 tower sekaligus.

Terakhir pembangunan komplek perkantoran Kemenko 4 dengan progres 88,22 persen yang terdiri dari 4 tower.

“Nah ini semua Kemenko-Kemenko ini kalau dengan target sebetulnya kita paketnya karena nanti mengantornya itu baru September lalu gitu ya, maka target ini pasti di bulan September akan lebih baik,” tutupnya.