Hangout

Benzena dalam Sampo Kering Bisa Picu Kanker, Kenali Gejalanya

Benzena kini sedang menjadi pembicaraan setelah beberapa produk sampo kering atau dry shampoo mengandung zat ini. Kandungan bahan kimia ini mengerikan yakni memicu kanker. Apa saja gejalanya dan bagaimana pencegahannya jika terpapar benzema?

Beberapa produk sampo kering di Amerika Serikat buatan Unilever ditarik dari pasaran lantaran produk-produk tersebut mengandung benzena. Di antaranya merek Dove, Nexxus, Suave, TIGI (Rockaholic and Bed Head), dan TRESemmé.

Menurut Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, produk-produk sampo kering tersebut merupakan produk yang diproduksi sebelum Oktober 2021. Sementara Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) telah telah menegaskan bahwa produk-produk tersebut tidak terdaftar di Indonesia.

Mengutip laman WebMD, sampo kering merupakan produk yang berguna untuk menyerap kotoran, minyak, dan lemak di kulit kepala, tanpa harus mencuci kepala atau membilasnya. Biasanya produk ini digunakan untuk menyegarkan rambut setelah beraktivitas fisik seperti berolahraga. Lebih praktis dari sampo pada umumnya.

Sampo kering digunakan dengan cara mudah dan praktis yakni tinggal disemprotkan. Sampo kering bisa menyerap lemak dan minyak karena terbuat dari alkohol atau pati. Cara kerjanya ketika disemprotkan akan menyerap minyak dan lemak pada rambut, sehingga membuat rambut tampak lebih bersih.

Namun, penggunaan sampo kering tanpa dibarengi dengan penggunaan sampo biasa akan menyebabkan rambut menjadi lebih kering dan mudah patah. Hal ini karena sampo kering dapat meninggalkan residu di kulit kepala. Tumpukan residu ini bisa menyebabkan ruam, peradangan, ataupun memicu munculnya ketombe.

Apa Itu Benzena?

Benzena adalah bahan kimia yang tidak berwarna atau bisa berwarna kuning muda pada suhu kamar dengan berbau manis dan sangat mudah terbakar. Benzena menguap ke udara dengan sangat cepat. Uapnya lebih berat daripada udara, hanya larut sedikit dalam air dan akan mengapung di lapisan atas air.

Benzena juga merupakan bagian alami dari minyak mentah, bensin, dan asap rokok. Beberapa industri menggunakan benzena guna membuat bahan kimia lain yang digunakan untuk membuat plastik, resin, dan nilon atau serat sintetis. Benzena juga digunakan untuk membuat beberapa jenis pelumas, karet, pewarna, deterjen, obat-obatan, dan pestisida.

FDA menyebut benzena termasuk ke dalam zat yang karsinogen pada manusia. Paparan zat ini bisa terjadi melalui inhalasi, oral, dan melalui kulit. Akibat paparan tersebut bisa menyebabkan kanker, seperti leukemia dan kanker darah sumsum tulang serta gangguan darah yang bisa mengancam jiwa. Sementara wanita yang menghirup zat ini selama berbulan-bulan dalam jumlah yang tinggi bisa mengalami ketidakteraturan menstruasi.

Mengutip Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, benzena mempengaruhi sel sehingga tidak bekerja dengan benar. Misalnya, dapat menyebabkan sumsum tulang tidak menghasilkan cukup sel darah merah, yang dapat menyebabkan anemia. Selain itu, dapat merusak sistem kekebalan tubuh dengan mengubah kadar antibodi dalam darah dan menyebabkan hilangnya sel darah putih.

Tingkat keparahan keracunan yang disebabkan oleh benzena tergantung pada jumlah, rute, dan lama waktu paparan, serta usia dan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya dari orang yang terpapar.

Orang yang menghirup benzena tingkat tinggi dapat mengalami beberapa tanda dan gejala dalam beberapa menit hingga beberapa jam. Di antaranya, mengantuk, pusing, detak jantung cepat atau tidak teratur, sakit kepala, tremor, kebingungan, tidak sadar bahkan pada tingkat paparan yang sangat tingg dapat menyebabkan kematian.

Sementara jika benzena terkandung dalam makanan atau minuman dengan kadar tinggi, bisa menyebabkan beberapa gejala dalam beberapa menit hingga beberapa jam. Seperti muntah, iritasi perut, pusing, mengantung, kejang, detak jantung lebih cepat dan tidak teratur hingga kematian.

Jika seseorang muntah karena menelan makanan atau minuman yang mengandung benzena, muntahan tersebut dapat terhisap ke dalam paru-paru dan menyebabkan gangguan pernapasan dan batuk. Sedangkan paparan langsung pada mata, kulit, atau paru-paru terhadap benzena dapat menyebabkan cedera jaringan dan iritasi.

Efek Jangka Panjang

Efek utama benzena dari paparan jangka panjang adalah pada darah. Paparan jangka panjang berarti paparan satu tahun atau lebih. Benzena menyebabkan efek berbahaya pada sumsum tulang dan dapat menyebabkan penurunan sel darah merah, yang menyebabkan anemia. Ini juga dapat menyebabkan pendarahan yang berlebihan dan dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, serta meningkatkan kemungkinan infeksi.

Beberapa wanita yang menghirup benzena tingkat tinggi selama berbulan-bulan memiliki periode menstruasi yang tidak teratur dan penurunan ukuran indung telur mereka. Tidak diketahui apakah paparan benzena mempengaruhi perkembangan janin pada wanita hamil atau kesuburan pada pria.

Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (DHHS) Amerika Serikat telah menetapkan bahwa benzena menyebabkan kanker pada manusia. Paparan jangka panjang terhadap kadar benzena yang tinggi di udara dapat menyebabkan leukemia, kanker organ pembentuk darah.

Benzena dan Kanker

FDA menyebut, zat karsinogenik yang berwarna bening dan mudah terbakar ini bisa memicu dua jenis kanker darah, terutama leukemia dan kanker sel darah lainnya. Mengutip laman Bloodcancer.org, kanker darah terbagi menjadi beberapa jenis yakni leukemia, limfoma dan myeloma. Kanker darah dipicu oleh oleh perubahan (mutasi) pada DNA di dalam sel darah, kemudian menyebabkan sel-sel darah mulai berperilaku tidak normal.

Leukemia merupakan jenis kanker darah yang mempengaruhi sel darah di sumsum tulang, umumnya mempengaruhi sel darah putih. Sumsum tulang adalah tempat diproduksinya sel darah, ketika orang mengidap leukemia, sel darah tidak diproduksi sebagaimana mestinya, bisa jadi terlalu banyak atau terlalu sedikit. Atau mungkin sel darah yang tidak berfungsi dengan baik.

Beberapa gejala leukemia yang umum seperti kelelahan yang berlangsung lama dan tidak pulih dengan beristirahat. Juga lebih mudah memar dan berdarah, infeksi berulang dan suhu tinggi atau demam. Biasanya juga ditandai penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan pembengkakan kelenjar getah bening.

Sementara limfoma merupakan jenis kanker yang dimulai pada sistem limfatik yang terdiri dari berbagai kelenjar getah bening di sekitar tubuh, ketika sel darah putih abnormal tumbuh. Kanker ini dapat disebabkan oleh paparan bahan kimia benzena.

Gejala umum kanker limfoma di antaranya, demam, pembengkakan satu atau lebih kelenjar getah bening seperti di leher atau ketiak, perut bengkak hingga keluar keringat yang tidak normal, terutama di malam hari. Tanda lainnya adalah kelelahan, kehilangan nafsu makan, mudah memar atau berdarah, menglami penurunan berat badan, sering mengalami infeksi nyeri dada atau masalah pernapasanm serta ruam atau gatal.

Sedangkan myeloma merupakan jenis kanker sumsum tulang yang mempengaruhi beberapa area tubuh, seperti tulang belakang, tengkorak, panggul dan tulang rusuk. Berbeda dengan jenis kanker lain, kanker myeloma tidak menimbulkan gejala apapun. Namun, seringkali hanya dicurigai atau didiagnosis setelah tes darah atau urin rutin.

Tanda-tanda multiple myeloma yang paling umum, mengutip Healthline, di antaranya kelelahan, masalah tulang, seperti nyeri tulang, tulang melemah, dan patah tulang. Juga terjadi masalah dengan ginjal, mengingat sel myeloma menghasilkan protein berbahaya yang bisa memicu kerusakan ginjal dan bahkan kegagalan.

Tanda lainnya adalah jumlah darah merah rendah atau anemia dan sel darah putih rendah atau leukopenia. Tingkat sel darah yang tidak sehat membuat lebih sulit untuk melawan infeksi.

Bagaimana Pencegahannya?

Jika terpapar benzena lewat udara, segera dapatkan udara segar dengan meninggalkan area terdampak. Pindah ke daerah dengan udara segar adalah cara yang terbaik untuk mengurangi kemungkinan kematian akibat paparan benzena di udara.

Apabila Anda berada di dalam gedung, segeralah ke luar mencari udara segar. Saran lainnya adalah ganti segera pakaian, mandi dengan sabun dan air serta kalau perlu carilah perawatan medis secepat mungkin.

Bagi yang terpapar biasanya mata terasa panas atau penglihatan kabur. Bilaslah dengan air biasa selama 10 hingga 15 menit. Jika Anda memakai kontak lens, lepaskan setelah mencuci tangan dan letakkan dengan pakaian yang terkontaminasi. Kalau Anda memakai kacamata, cucilah dengan sabun dan air.

Meskipun tidak ada sampo kering yang beredar di Indonesia mengandung zat benzema, kewaspadaan terhadap zat ini di sekitar kita perlu ditingkatkan. Hal ini mengingat dampak yang merusak dari zat ini bagi tubuh. Sosialisasi tentang keberadaan zat ini pada produk-produk sehari-sehari juga bisa menjadi faktor penting pencegahan dampak buruk dari zat ini.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button