Hangout

Menyelami Kehidupan 2 Spesies Ajaib Dugongidae yang Hampir Punah

Keluarga Dugongidae saat ini hanya mencakup dua spesies, yakni dugong dan sapi laut Steller, yang sayangnya  kini hampir telah punah. Dugong dapat ditemukan di pesisir Afrika Timur, Laut Merah, sepanjang pantai Asia, hingga Filipina dan Australia, namun tidak sampai ke Jepang. Sementara itu, sapi laut Steller pernah hidup di Laut Bering.

Dugong adalah mamalia besar yang dapat mencapai panjang sekitar 3,5 meter dan berat sekitar 400 kg. Sapi laut Steller memiliki ukuran yang jauh lebih besar, panjang mencapai 8 meter dan berat sekitar 5.000 kg. Dugong tidak memiliki kuku vestigial pada siripnya seperti manatee. Ekor mereka memiliki bentuk bercagak, bukan bulat, dan bibir atasnya tebal tetapi tidak terbelah dalam seperti manatee.

A Manatee In Florida Underwater - inilah.com

Struktur tengkorak dan gigi dugong sangat khas. Bagian premaxilla sangat besar, dan moncongnya melengkung ke bawah secara tajam. Bagian nasal tidak ada sama sekali. Bagian supraorbital dari tulang frontal tidak melebar menjadi rak atas mata, dan tulang frontal itu sendiri lebih lebar daripada panjangnya, tidak memanjang seperti pada manatee.

Dugong memiliki sepasang gigi seri atas di setiap sisi rahang. Gigi seri anterior berukuran kecil, sedangkan gigi seri kedua menyerupai taring dan terlihat pada jantan, tetapi tersembunyi di premaxilla pada betina. Gigi seri bawah dan gigi taring bawah bersifat vestigial, kadang ada tetapi biasanya hilang dan hanya dikenali dari alveoli. Gigi geraham berbentuk kolom, dengan mahkota sederhana dan datar. Seperti pada manatee, gigi geraham bergerak ke depan seiring pertambahan usia hewan, kemudian terlepas di bagian depan. Rumus gigi lengkap adalah 2/3, 0/1, 3/3, 3/3 = 36, meskipun tentu saja jumlah gigi ini tidak pernah terlihat dalam satu spesimen.

Sapi laut Steller tidak memiliki gigi, melainkan memiliki piringan kasar antara rahang mereka. Beberapa individu memiliki bagian nasal kecil. Moncongnya besar dan sempit seperti dugong, tetapi hanya sedikit melengkung ke bawah.

Dugong adalah pemakan dasar laut, yang memakan berbagai jenis tanaman air. Mereka biasanya mencabut tanaman dari dasar, mengibasnya untuk menghilangkan pasir, lalu memakannya. Mereka terkadang memilih beberapa tanaman sebelum mulai makan dan menumpuknya di perairan tenang dekat pantai. Dugong “berjalan” di atas sirip dada mereka saat mencari makan, meninggalkan jejak khas di substrat dasar laut. Mereka hanya ditemukan di perairan pantai dangkal, baik sendirian maupun dalam kelompok kecil beranggotakan 3-6 individu.

Lamanya penyelaman dugong biasanya sebentar, tidak lebih dari satu menit, berbeda dengan penyelaman manatee yang lebih lama. Sedikit informasi yang diketahui mengenai perilaku sapi laut Steller. Mereka juga hidup di perairan pantai dangkal, memakan tumbuhan, dan terkadang berkumpul dalam jumlah yang sangat besar.

Dugong  hampir punah karena kerap diburu untuk daging dan kulitnya. Minyak yang diperoleh dari kulit dugong diyakini memiliki khasiat penyembuhan. Sapi laut Steller juga diburu untuk daging dan kulitnya. Perilaku berkumpul dan mencari makan mereka membuat mereka menjadi sasaran yang mudah bagi pemburu dan pelaut. Akibatnya, spesies ini bisa punah hanya dalam waktu 30 tahun setelah ditemukan.

Fosil yang dikaitkan dengan keluarga ini dikenal sejak awal Eosen. Penelitian lebih lanjut mengenai keberadaan dan kehidupan dugong serta sapi laut Steller sangat penting untuk memahami evolusi mamalia laut dan upaya pelestarian keanekaragaman hayati.

The Dugong, or “Sea Cow”, is a herbivorous marine mammal that is the last representative of the once-diverse family Dugongidae. This social, seagrass feeding mammal can live for over 70 years in the wild

[read more: https://t.co/V4hlIhQO4Z]pic.twitter.com/k5jvkxWEf8

— Massimo (@Rainmaker1973) April 20, 2023

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button