Market

Berburu Investasi Rp1.200 Triliun, BKPM Manfaatkan Presidensi G20

Tahun ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memasang target realisasi investasi bisa Rp1.200 triliun. Naik Rp300 triliun ketimbang capaian 2021 sebesar Rp900 triliun.

Deputi Bidang Kerjasama Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Riyatno, optimistis target yang ditetapkan Presiden Jokowi tersebut dapat tercapai. Hal ini menyusul adanya momentum presidensi G20 Indonesia.

“Bersamaan dengan momentum G20 Indonesia 2022 ini, diharapkan dapat berkontribusi untuk pencapaian target realisasi tersebut. Kami optimis bahwa target ini, Insha Allah bisa tercapai sebagaimana juga telah dicapai target realisasi administrasi tahun 2021 yaitu sebesar Rp 900 triliun,” papar Riyatno dalam diskusi daring bertema “Persiapan Pertemuan Pertama Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) G20” yang digelar Forum Merdeka Barat (fmb9) Jakarta, Senin (21/3/2022).

Saat ini, ekonomi global tengah dirundung masalah. Apa strategi untuk mewujudkan target itu? Riyatno menyebut tiga poin. Pertama, meningkatkan koordinasi antara kementerian/lembaga dan pemerintah daerah (Pemda).

“Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa dalam dua tahun pandemi, memang ini tantangan yang sangat luar biasa. Maka paling tidak ada beberapa strategi. Pertama kami akan meningkatkan koordinasi dengan
Kementerian/lembaga dan pemerintah daerah,” paparnya

Khusus untuk pemerintah daerah, kata Riyatno, BKPM akan berkoordinasi dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di seluruh provinsi, kabupaten dan kota.

Riyatno mengungkapkan, BKPM telah merencanakan untuk mencapai target Rp1.200 triliun tersebut dengan dibagi menjadi 4 wilayah. Wilayah I mencakup Sumatera, Wilayah II mencakup DKI Jakarta dan Kalimantan, Wilayah III mencakup Jawa Barat dan Sulawesi dan Wilayah IV mencakup Jawa Timur hingga Papua.

“Nah ini sudah dibagi habis. Tentunya kami berkolaborasi dengan PTSP untuk sama-sama bisa mencapai target yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo,” ungkapnya.

Strategi kedua adalah dengan membuat daftar 100 besar investasi di masing-masing provinsi. List ini diharapkan mampu memfasilitasi perusahaan-perusahaan besar, baik Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Pihak BKPM, kata dia, siap memberikan bantuan dan solusi apabila ada hambatan. Ketiga, adalah dengan dibentuknya Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Realisasi Investasi oleh Presiden Jokowi.”Memang dengan adanya Satgas Investasi ini tujuannya untuk menangani hal-hal yang biasanya untuk investasi besar,” bebernya.

Satgas tersebut, lanjut Riyatno, diketuai langsung oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia yang dibantu oleh Wakil Jaksa Agung dan Wakapolri. “Jadi kalau ada hambatan investasi, segera dilakukan upaya untuk penyelesaiannya,” kata Riyatno.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button