Untuk impor 11 rangkaian KRL, PT Kereta Api Indonesia (Persero/KAI) meminta suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp1,8 triliun pada tahun anggaran 2025. Lagi-lagi produk China dipilih padahal harganya lebih mahal ketimbang Jepang.
Dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Selasa (9/7/2024), Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko KAI, Salusra Wijaya mengatakan, dana PMN itu dibutuhkan untuk mengganti kereta komuter yang usianya sudah uzur. Di atas 30 tahun. Sekaligus mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang.
“Sekarang yang terjadi cadangan sudah habis terpakai dan beberapa kereta sudah tidak dapat difungsikan. Sehingga penggantian dan penambahan kereta ini mendesak,” kata Salusra.
Sepanjang 2023, berdasarkan catatan KAI, volume rata-rata pengguna komuter Jabodetabek pada hari kerja, mencapai 830 ribu per hari. Sampai Juni 2024, volume rata-rata pengguna komuter Jabodetabek, pada hari kerja mencapai 987 ribu per hari. Angka itu diproyeksikan naik setiap tahunnya, dengan rata-rata kenaikan per 2024-2027 sebesar 6 persen.
“Dibutuhkan penambahan sarana untuk menghindari terjadinya kelebihan muatan, baik di stasiun maupun di dalam kereta,” kata Salusra.
Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), Asdo Artriviyanto menjelaskan, perusahaan menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan armada KRL Jabodetabek pada 2024.
Saat ini, jumlah armada KRL hanya 108 rangkaian kereta (trainset). Sebanyak 17 trainset harus diistirahatkan untuk perawatan dan peremajaan. Hingga akhir 2024, sisa armada diperkirakan hanya 89 trainset. Jauh dari kebutuhan operasional sebanyak 101 trainset.
Kekurangan 12 trainset ini, kata Asdo, berpotensi menyebabkan penumpukan penumpang, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bagi para pengguna KRL.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Asdo mengatakan KCI akan mendatangkan kereta baru impor dari China sebanyak tiga trainset pada semester I-2025.
KCI juga akan mendatangkan kereta baru impor pengganti retrofit sebanyak delapan trainset pada semester II-2025, yang juga didatangkan dari China.
Selain itu, KCI juga akan menerima kereta baru dari INKA sebanyak 12 trainset pada semester II-2025 dan empat trainset pada 2026. KCI juga akan melakukan retrofit dua trainset di dalam negeri, yang akan diserahkan pada semester II-2025. “Kami mengalami krisis kekurangan sarana pada semester II-2024 dan semester I-2025, dan kami akan menyelesaikan krisis ini pada tahun 2025,” ucap Asdo.