Kanal

Bersinergi Berdayakan UMKM, Kemenkeu Satu Gelar Pendampingan Ekspor

Dalam rangka mendukung pemberdayaan UMKM dan fasilitasi ekspor, unit-unit eselon I pada Kementerian Keuangan (Kemenkeu Satu) melaksanakan pendampingan ekspor bagi para pelaku UMKM di berbagai daerah. Bea Cukai, sebagai bagian dari Kemenkeu Satu yang mengemban tugas dan fungsi sebagai trade facilitator terlibat aktif dalam pendampingan tersebut.

“UMKM merupakan motor penggerak ekonomi Indonesia yang sangat berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. Untuk itu, melalui kantor-kantor pelayanan Bea Cukai di berbagai daerah, kami bersinergi dalam lingkup Kemenkeu Satu, mendukung dan memberdayakan UMKM untuk meningkatkan potensinya agar lebih maju dan dapat bersaing di pasar internasional,” ungkap Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Hatta Wardhana.

Ia pun menyebutkan di awal Maret 2023, Bea Cukai Tarakan dan unit vertikal Kemenkeu lainnya telah melaksanakan pelatihan ekspor UMKM. Kegiatan yang diikuti oleh para pelaku UMKM di Kabupaten Bulungan ini diisi dengan materi tata cara impor dan ekspor.

Tak jauh berbeda, di Palangkaraya, dukungan tersebut terwujud melalui penyelenggaraan talkshow bertajuk “UMKM Go Global Ekspor melalui Kalteng” pada 14 Maret 2023. Lalu di Denpasar, Bali, diselenggarakan focus group discussion (FGD) bertajuk “Sinergi Pemberdayaan UMKM” pada 15 Maret 2023. Kegiatan FGD tersebut terlaksana atas kerja sama Kemenkeu Satu dengan Bank Indonesia Bali, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Denpasar, Badan Pusat Statistik di wilayah Bali, serta Dinas terkait Pemerintah Kabupaten/Kota dan Pemerintah Provinsi Bali yang menangani UMKM.

“Diharapkan ketiga kegiatan tersebut memberikan hal yang positif terhadap UMKM di Provinsi Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, dan Bali. Kami juga berharap agar semua pihak dapat bersatu padu dan bersama-sama menumbuhkan serta mengembangkan kemampuan UMKM menjadi usaha yang tangguh dan mandiri,” katanya.

Selain pelaksanaan kegiatan sosialisasi, pengembangan kapasitas UMKM juga dicapai melalui kerja sama Kemenkeu Satu (Bea Cukai Madura dan KP2KP Sumenep) dengan LPEI dalam mewujudkan program desa devisa. Dalam program yang diluncurkan di Pamekasan pada tanggal 23 Maret 2023, kedua instansi juga berkolaborasi dengan Disperindag Provinsi Jawa Timur dan Dinas Koperasi, UKM Perindag Kabupaten Sumenep.

“Kami melakukan pendampingan desa devisa, tepatnya di Desa Batang Batang Daya, Kecamatan Batang Batang, Kabupaten Sumenep. Beberapa produk unggulan yang berorientasi ekspor yang kami sasar antara lain daun kelor, sargassum (rumput laut), dan batik Madura. Kami menjelaskan ketentuan dan tata laksana ekspor, mulai dari perizinan hingga kemudahan yang diberikan terhadap UMKM yang akan mengekspor produknya,” rincinya.

Hatta pun berharap sinergi yang terjalin antara Kemenkeu Satu dan pihak-pihak lainnya dalam rangka mendukung pemberdayaan UMKM ini dapat berbuah manis, “Semoga makin banyak pelaku UMKM yang dapat mengekspor produknya, yang pada akhirnya dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional”.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button