Bertenaga ‘Mantu’ dan ‘Qabili Palaw’, Masood Abdullah Menuju Puncak Tinju Dunia


Pada ronde kelima, momen yang ditunggu-tunggu pun tiba. Masood melepaskan pukulan overhand kanan yang sempurna, langsung mengenai rahang Ashfaq, membuatnya terhuyung mabuk ketupat Bengkulu. Wasit segera menghentikan pertarungan, memberikan kemenangan TKO kepadanya. Kemenangan itu tak hanya menambah catatan tak terkalahkannya, tetapi juga menegaskan posisi Masood sebagai salah satu petinju paling menjanjikan di kelas bulu.

Alih-alih lampu disko yang membawa siasana ekstase, gemerlap lampu Copper Box Arena, London, pada 10 Februari 2024 itu justru seolah pepak oleh ketegangan dan harapan. Terutama Masood Abdullah, petinju muda yang tengah bersiap menghadapi Qais Ashfaq, mantan prospek tim nasional Inggris. Masood tahu, pertarungan itu bukan sekadar adu fisik, melainkan juga pertemuan dua jiwa yang telah ditempa oleh kerasnya kehidupan dan ambisi yang membara.

Di mata penonton, sejak lonceng pertama berbunyi, kedua petinju menunjukkan determinasi yang luar biasa. Ashfaq, dengan gaya bertarungnya yang taktis, mencoba mengendalikan tempo pertarungan. Namun, Masood, dengan semangat tak terbendung terus menekan dengan kombinasi pukulan yang presisi. Pada ronde kelima, momen yang ditunggu-tunggu pun tiba. Masood melepaskan pukulan overhand kanan yang sempurna, langsung mengenai rahang Ashfaq, membuatnya terhuyung mabuk ketupat Bengkulu. Wasit segera menghentikan pertarungan, memberikan kemenangan TKO kepada Masood. Kemenangan itu tak hanya menambah catatan tak terkalahkannya, tetapi juga menegaskan posisi Masood sebagai salah satu petinju paling menjanjikan di kelas bulu.

Masood Abdullah, yang akrab disapa “Super Mas”, lahir pada 10 November 1993 di London, Inggris. Meskipun lahir di Inggris, darah Afghanistan mengalir kental dalam dirinya, dengan kedua orang tuanya yang berasal dari negara tersebut. Sejak usia muda, Abdullah telah menunjukkan minat yang besar dalam dunia tinju. Ia mulai berlatih di gym lokal di Islington, London, dan dengan cepat menonjol berkat dedikasi dan etos kerjanya yang tinggi.

Perjalanan karier Abdullah dimulai di level amatir, di mana ia berhasil meraih gelar juara ABA nasional dan juara tri-nations. Prestasi yang membuka jalan baginya untuk beralih ke karier profesional. Debut profesionalnya terjadi pada 27 Februari 2021, di mana ia meraih kemenangan TKO atas Taka Bembere di ronde kedua. Sejak itu, Abdullah terus menunjukkan dominasinya di ring dengan catatan rekor 11 kemenangan tanpa kekalahan, dengan tujuh di antaranya berakhir dengan KO.

Salah satu kemenangan paling menonjol dalam kariernya adalah saat menghadapi Marc Leach pada 6 Oktober 2023. Leach, seorang veteran berpengalaman, diharapkan memberikan tantangan berat bagi Abdullah. Namun, Abdullah berhasil mendominasi pertarungan, memaksa sudut Leach untuk menghentikan pertarungan setelah ronde ketujuh. Kemenangan ini semakin mengukuhkan reputasinya di dunia tinju profesional.

Saat ini, Abdullah memegang gelar Commonwealth Silver Featherweight dan berada dalam radar badan tinju dunia sebagai salah satu penantang potensial di divisinya. Dengan rekor tak terkalahkan dan serangkaian kemenangan impresif, banyak yang memprediksi bahwa ia akan segera mendapatkan kesempatan untuk bertarung memperebutkan gelar dunia.

Perjalanan Abdullah menuju puncak tidaklah mudah. Sebagai putra dari imigran Afghanistan, ia menghadapi berbagai tantangan, termasuk stereotip dan prasangka. Namun, dengan tekad dan dedikasi, ia berhasil mengatasi hambatan tersebut dan membuktikan bahwa latar belakang tidak menentukan masa depan seseorang. Dalam sebuah wawancara, Abdullah menyatakan, “Saya ingin menjadi inspirasi bagi generasi muda, menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan dedikasi, Anda dapat mencapai impian Anda, tidak peduli dari mana Anda berasal.”

Dalam persiapan menghadapi lawan-lawannya, Abdullah dikenal memiliki regimen latihan yang ketat. Ia menghabiskan berjam-jam di gym, mengasah teknik dan meningkatkan kebugarannya. Selain itu, ia juga fokus pada aspek mental, bekerja dengan pelatih untuk memastikan bahwa ia siap secara psikologis untuk setiap pertarungan. Pendekatan holistik ini telah membantunya tetap konsisten dan tampil optimal di setiap kesempatan.

Di luar ring, Abdullah adalah individu yang rendah hati. Ia juga terlihat khatam tentang pentingnya dukungan dari keluarga dalam perjalanannya sebagai petinju profesional. Meskipun jadwal latihannya padat, Abdullah selalu menyempatkan waktu untuk bersama dengan orang-orang terdekatnya, menjaga keseimbangan antara kehidupan profesional dan pribadinya.

Salah satu catatan menarik tentang Abdullah adalah kecintaannya pada masakan tradisional Afghanistan. Meskipun harus menjaga pola makan yang ketat sebagai atlet, ia sesekali memanjakan dirinya dengan hidangan favoritnya, seperti “mantu” dan “qabili palaw”, yang mengingatkannya pada warisan budayanya dan memberikan kenyamanan di tengah tekanan dunia tinju profesional.

Kombinasi keterampilan, dedikasi, dan latar belakang yang unik,  tak pelak menjadikan Masood Abdullah salah satu nama yang paling diperhitungkan di dunia tinju saat ini. Perjalanannya dari seorang anak imigran hingga menjadi juara tinju profesional adalah bukti bahwa dengan tekad dan kerja keras, segala sesuatu mungkin tercapai. Dunia tinju menantikan langkah selanjutnya dari “Super Mas” dan prestasi yang akan ia raih di masa depan.