Market

Besar Investasi Daripada Serapan Pekerja, Begini Kata Menko Airlangga

Tahun lalu, investasi yang masuk Indonesia mampu melewati target Rp1.200 triliun. Angka pastinya Rp1.207 triliun. Tapi sayang, besarnya investasi tak sepadan dengan serapan pekerja. Pengangguran masih menumpuk di negeri ini.

Atas fenomena ini, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan alasan kenapa pada 2022, investasinya jumbo namun serapan pekerja minimalis. Angka pengangguran per Agustus 2022 sebesar 8,4 juta orang.

Dikatakan Ketua Umum Partai Golkar ini, jumlah tenaga kerja yang terserap memang rendah. Karena, investasi yang mengalir deras ke Indonesia, lebih menyasar sektor capital intensive (padat modal). jadi, bukan padat karya yang dibidik.

Artinya, kata Menko Airlangga, perusahaan membutuhkan biaya modal lebih tinggi ketimbang kebutuhan biaya untuk tenaga kerja. Modal yang dimaksud pun merujuk pada mesin penyokong produksi seperti mesin, perlengkapan dan lainnya.

“Oleh karena itu yang didorong pemerintah adalah UMKM dan entrepreneurship. Nah, UMKM dan entrepreneurship ini didorong lewat Perppu Ciptaker,” kata Menko Airlangga di Jakarta, Selasa (21/2).

Dia menyebutkan, aturan itu mempermudah UMKM dan pengusaha untuk membentuk PT perseorangan. Dalam aturan terdahulu, untuk membentuk PT dibutuhkan modal minimal Rp50 juta, namun kini dengan modal lebih kecil pun bisa dilakukan. “Pelaksanaannya (pembuatan PT) sudah dilakukan 80 ribu UMKM,” jelasnya.

Meski demikian, ia menyebut masalah pengangguran bisa diatasi dengan investasi. Tahun ini, pemerintah akan mendorong investasi yang masuk sebesar Rp1.400 triliun.

“Pengangguran itu diatasi dengan investasi. Investasi ini tahun ini kita dorong Rp1.400 triliun. Kemarin dalam KEM PPKF (Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal) kita harap bisa meningkat sampai Rp1.600 triliun,”

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pengangguran Indonesia menembus 8,42 juta orang pada Agustus 2022. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Agustus 2022 mencapai 5,86 persen.

Jika dirinci, ada 8,42 juta pengangguran yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dengan begitu, dari 100 orang angkatan kerja terdapat sekitar 6 orang penganggur.

Sedangkan, berdasarkan daerah Jawa Barat (Jabar) menjadi provinsi paling banyak penyumbang pengangguran. Kemudian diikuti Kepulauan Riau (8,23 persen), Banten (8,09 persen), DKI Jakarta (7,18 persen), dan Maluku (6,88 persen).

Disusul, Sulawesi Utara (6,61 persen), Sumatra Barat (6,28 persen), Aceh (6,17 persen), Sumatra Utara (6,16 persen), dan Kalimantan Timur (5,71 persen).

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button