Market

Bhima: Ada Peluang Investasi Jumbo di Balik Perang Rusia-Ukraina

Konflik Rusia-Ukraina, bisa menjadi peluang Indonesia untuk menggaet investor kakap. Momentum ini perlu dioptimalkan tim ekonomi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Perlu jeli melihat peluang.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengatakan, Indonesia bisa memanfaatkan konflik antara Rusia dan Ukraina untuk menarik lebih banyak investasi dengan merelokasi pabrik di lokasi yang terlibat konflik.

“Indonesia bisa menarik investasi dari negara-negara yang berkonflik, misalnya dengan merelokasi pabrik besi baja kemudian beberapa pabrik elektronik, otomotif, dan spare part otomotif,” kata Bhima dikutip dari Antara di Jakarta, Selasa (1/3/2022).

Menurutnya pemerintah bisa mulai melakukan pendekatan kepada para produsen yang memiliki basis produksi di Rusia maupun di Ukraina untuk segera beralih ke Indonesia. Pemerintah juga dapat menyiapkan insentif khusus yang dapat membuat produsen semakin tertarik merelokasi pabrik mereka.

Di samping itu, kata dia, Presidensi G20 Indonesia juga dapat melakukan intervensi dengan mengajak negara-negara yang sedang berkonflik, khususnya Rusia dan Amerika Serikat yang mendukung Ukraina, untuk bertemu dalam forum G20 dan membahas resolusi konflik. “Indonesia bisa menjadi penengah karena tidak memiliki kepentingan terhadap konflik di Ukraina. Kalau itu bisa dilakukan, sebagai presiden G20 Indonesia akan dianggap sukses,” ucapnya.

Sementara untuk menjaga stabilitas dalam negeri, dengan potensi meningkatnya harga minyak bumi dan komoditas lain, menurut Bhima pemerintah perlu mulai menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan. “APBN-Perubahan ini untuk menyesuaikan kembali beberapa indikator khususnya nilai tukar rupiah dan inflasi yang bisa lebih tinggi dari perkiraan,” katanya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button