Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, Palestina. (Foto: Dokumentasi MER-C)
Kebiadaban Israel tak kunjung berhenti. Militer Zionis dilaporkan kembali membombardir Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, Palestina, pada Sabtu (19/10/2024).
Direktur RS Indonesia Marwan Al Sultan mengatakan lantai atas rumah sakit terkena serangan sehingga menyebabkan listrik padam.
“Sejak (Sabtu) dini hari, RS Indonesia diserang pasukan Israel. Mereka menyerang lantai dua dan lantai tiga rumah sakit,” kata Sultan dalam rilis organisasi relawan MER-C yang dikutip Inilah.com, Minggu (20/10/2024).
Dia menyebut di RS itu ada sekitar 40 pasien dan 15 staf medis, yang semuanya berada dalam bahaya.
“Setengah dari mereka merupakan pasien yang mengalami luka-luka dan beberapa dalam kondisi kritis,” ujar Sultan.
Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan Gaza Yousef Abu Rish juga melaporkan serangan Israel mengenai lantai atas RS Indonesia.
“Saya baru saja selesai menelepon staf medis di Rumah Sakit Indonesia. Lantai atas rumah sakit menjadi sasaran tembakan artileri,” kata Abu Rish.
Ia juga menyebut dirinya mendengar suara tembakan keras selama panggilan telepon berlangsung.
“Lantai atas rumah sakit Indonesia sedang dibom saat ini!” kata Abu Rish.
Saat insiden berlangsung, menurut dia, staf dan pasien yang ada di RS Indonesia panik.
Sekelompok orang yang mengungsi di bagian depan gerbang rumah sakit, lanjut Abu Rish, juga menjadi sasaran Israel.
Selain menjadi sasaran Israel, dia mengatakan, RS Indonesia saat ini padam karena tak ada aliran listrik.
Sejak awal Oktober, Israel gencar menyerang dan mengepung wilayah Jalur Gaza utara, termasuk membombardir fasilitas medis.
Israel telah memperingatkan tiga rumah sakit untuk mengevakuasi staf dan pasien. Mereka mengancam akan membunuh, menghancurkan, dan menangkap orang-orang yang tetap berada di rumah sakit.
Sejak meluncurkan agresi di Palestina, militer Zionis kerap menggempur fasilitas kesehatan dengan dalih menjadi markas atau tempat berlindung Hamas. Namun, tuduhan itu tak pernah disertai bukti dan hanya membuat warga sipil menderita bahkan kehilangan nyawa.
Agresi Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menyebabkan 42.500 orang meninggal dan jutaan orang terusir dari rumah sendiri.