Biden Terlihat Memegang Buku tentang Pembersihan Etnis Palestina oleh Israel


Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden terlihat membeli buku ‘The Hundred Years’ War on Palestine’ yang mendokumentasikan sejarah berdarah pendirian Israel dan pendudukannya atas tanah Palestina. 

Biden berfoto dengan tangan kirinya memegang buku The Hundred Years’ War on Palestine, yang ditulis penulis Palestina-Amerika terkenal Rashid Khalidi. Presiden berusia 82 dan dalam waktu tak lama lagi akan meninggalkan Gedung Putih itu tampaknya berbelanja dalam penjualan ‘Black Friday’ di sebuah toko buku di Nantucket, Jumat (29/11/2024).

Mengutip The New Arab (TNA), Khalidi adalah seorang sejarawan dan pakar urusan Timur Tengah yang mengajar di Universitas Columbia. Ia dikenal karena penentangannya terhadap kebijakan AS terkait Palestina dan Israel.

Mengacu pada sumber arsip, catatan pribadi, dan sumber utama seperti surat, karya Khalidi tahun 2020 merinci pendirian Israel sebagai “penaklukan kolonial pemukim” yang merugikan penduduk asli Palestina.

“Sejarah Palestina modern dapat dipahami dengan cara berikut: sebagai perang kolonial yang dilancarkan terhadap penduduk asli, oleh berbagai pihak, untuk memaksa menyerahkan tanah airnya kepada bangsa lain tanpa persetujuan mereka,” tulis Khalidi dalam buku tersebut.

Karya Khalidi sangat pedas terkait kebijakan AS terhadap Israel, baik yang historis maupun yang lebih modern. Bahkan dia menggambarkan Presiden terpilih Donald Trump sebagai “corong bagi Israel”. Buku ini juga mengkritik media AS yang bersikap bias terhadap Israel dan penggambarannya tentang perjuangan Palestina.

Ketika ditanya tentang foto Biden bersama bukunya, Khalidi menjawab bahwa itu “terlambat empat tahun”. Di situs media sosial X, putra Khalidi, Ismail, lebih pedas lagi menulis, “Hei Joe Biden, singkirkan buku ayahku dari tanganmu yang berlumuran darah, dasar maniak genosida.”

Biden, yang menggambarkan dirinya sebagai ‘seorang Zionis yang bangga’, telah menghadapi reaksi keras atas dukungan tak tergoyahkan terhadap Israel yang melancarkan perang di Gaza. Serangan Israel itu telah menewaskan 44.382 orang, sebagian besar di antaranya adalah warga sipil.

Meskipun Biden telah mengancam Israel dengan menunda pengiriman senjata karena negara itu secara sengaja menghentikan bantuan memasuki Gaza utara, pemerintahannya tidak pernah menindaklanjuti ancaman tersebut. Malah, ia telah mendukung tindakan brutal Israel di Jalur tersebut dengan memberikan senjata senilai miliaran dolar. Posisi Biden telah menyebabkan banyak pengkritiknya melabelinya sebagai “Joe si Genosida”.