Strategi beda yang diterapkan Shin Tae Yong saat Timnas Indonesia melawan Kuwait dalam kualifikasi Piala Asia 2023 berbuah hasil. Padahal sejumlah prediksi menyebut Coach Tae Yong akan memainkan formasi bertahan untuk sekedar menahan imbang tuan rumah yang punya rangking lebih dari dari Asnawi dan kawan-kawan.
Coach Tae Yong yang biasa memainkan formasi 4-2-3-1 atau 4-3-3, pada laga malam tadi menerapkan tiga bek dengan formasi 3-4-3.
Taktik ini terbukti sukses, selain membuat Kuwait salah prediksi, permainan sayap skuad Garuda dari Irianto dan Arhan dibantu Saddil dan Irfan Jaya sukses memaksa Kuwait tertinggal saat mengawal pertahanan dari sisi sayap.
Elkan Baggott, Fachruddin Aryanto, dan Rizky Ridho berdiri sejajar di depan Nadeo Argawinata untuk menutup rapat bola-bola direct Kuwait.
Marc Klok dan Kambuaya berduet di lini tengah Garuda, menahan laju serangan Kuwait, sekaligus membangun serangan dari lini kedua.
Stefano Lilipaly dipasang di depan sebagai striker tunggal untuk menyambut umpan-umpan dari kedua sisi lapangan.
Hasilnya, Fachruddin dan kawan-kawan sukses menundukkan tuan rumah dengan skor tipis 2-1.
Bahkan saat posisi unggul 2-1 di awal babak kedua, Timnas Indonesia tetap bisa mengimbangi permainan Kuwait hingga akhir laga.
Dari statistik pertandingan, perbandingan ball possession laga ini adalah 54 persen berbanding 46 persen.
Total tembakan yang tercipta sepanjang laga adalah 27 kali. Kuwait memiliki 15 tembakan dengan enam di antaranya tepat sasaran, sedangkan tim asuhan Shin Tae-yong 12 tembakan dengan dua yang akurat.
Coach Tae Yong memang dikenal suka merubah taktik agar permainan anak-anak asuhnya sulit ditebak lawan.
Saat perhelatan Piala AFF 2020, pelatih asal Korea Selatan itu menerapkan tiga formasi berbeda pada tiga pertandingan grup. Formasi 4-1-4-1 saat kontra Kamboja (menang 4-2), Formasi 4-3-3 vs Laos (menang 5-1), dan terakhir formasi 3-5-2 kontra Vietnam (imbang 0-0).
Beri Komentar (menggunakan Facebook)