Empati

BISA Project Bantu 88 Siswa Kurang Mampu Sukses Masuk PTN Favorit


Program persiapan masuk kuliah untuk pelajar kurang mampu dari Kitabisa dan Laznas Salam Setara, BISA Project, resmi mengumumkan kelulusan 69 persen pesertanya di perguruan tinggi terbaik di Indonesia.

Sebanyak 88 dari 128 peserta berhasil lulus tes seleksi masuk universitas negeri, termasuk Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga, Universitas Negeri Solo, Universitas Diponegoro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan UPI Bandung.

“Program ini menjadi jembatan agar lulusan SMA dapat difasilitasi untuk masuk ke perguruan tinggi. Mereka belajar selama tujuh bulan, mendapatkan mentoring, tidak hanya secara online tetapi juga offline. Akhirnya, lebih dari 60 persen peserta berhasil diterima di perguruan tinggi. Tingkat kesuksesannya cukup bagus menurut saya,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika periode 2014-2019 sekaligus Ketua Dewan Pembina Salam Setara, Rudiantara, kepada wartawan di Jakarta Pusat, Jumat (26/7/2024).

Pada edisi pertama, ada sekitar 2.000 peserta yang mendaftar, hingga terpilih 128 peserta untuk mengikuti program ini. Para peserta diberikan pembinaan, akses ke platform belajar online, intensive camp, hingga bantuan kuota internet untuk belajar sejak Januari hingga Juli 2024.

“Alhamdulillah, hari ini kami dengan bangga mengumumkan kelulusan adik-adik peserta BISA Project. Ini adalah program pendampingan belajar pertama yang kami buat bersama Kitabisa, sejalan dengan komitmen SDGs ke-4, yaitu pendidikan berkualitas,” ujar Direktur Eksekutif Laznas Salam Setara, Ahmad Mujahid.

Rona Elita Maharani, salah satu peserta BISA Project 2024, berhasil diterima di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya.

Rona, yang lulus SMA pada tahun 2023, sebelumnya harus merelakan untuk tidak langsung kuliah karena keterbatasan biaya dan persiapan untuk ujian masuk kuliah.

“Saya merasa sangat beruntung bisa mengikuti program ini. Kami dibimbing selama enam bulan oleh mentor-mentor yang hebat, hingga akhirnya saya bisa lulus ke kampus impian saya,” kata Rona.

Sebagai platform berbasis sosial, Kitabisa berkomitmen untuk terus mendukung program-program berkelanjutan yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan.

“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada para donor, lembaga pendidikan, dan seluruh mentor dari kalangan profesional yang telah mendukung keberlangsungan program ini. Tidak berhenti di sini, BISA Project akan terus dilaksanakan dan diperluas untuk pembiayaan masuk kuliah bagi pelajar dari keluarga kurang mampu,” kata CEO Kitabisa, Vikra Ijas.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button