Market

Bisnis Cerutu Lokal, Menkop Teten Jagokan Cerutu Khas Gayo

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, produk cerutu Gayo dengan merek dagang Gayo Mountain Cigar (GMC), layak menjadi produk unggulan dari Aceh Tengah.

“Kita harus terus angkat produk-produk unggulan dari daerah seperti ini,” ujar Teten saat mengunjungi workshop GMC di Takengon, Aceh Tengah, Aceh, sebagaimana dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (28/2/2022).

Menurut dia, cerutu khas Gayo ini hanya perlu diperkuat dengan branding dan perluasan pasar mengingat permintaan pasar untuk produk tersebut sudah jelas.

Mengenai perluasan pasar, Teten mengarahkan pihak GMC untuk bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di seluruh dunia. “Kita harus berani dalam meningkatkan perluasan pasar produk cerutu khas Gayo,” ucap dia.

Beberapa waktu yang lalu, p​​​​roduk cerutu Gayo dengan merek dagang GMC disebut sudah resmi diluncurkan ke pasaran di Galeri Kopi Indonesia, Kampung Kung, Kecamatan Pegasing, Aceh Tengah.

Kehadiran produk handmade (buatan tangan) ini disebut akan menjadi cikal bakal kelahiran industri tembakau di daerah Takengon menimbang semakin maraknya permintaan tembakau Gayo.

Pemilik GMC, Salmy menyatakan bahwa produk cerutu yang dihasilkan pihaknya telah menyebar ke seluruh penjuru di Indonesia. Bahkan, sudah menembus pasar global di Rumania dan berencana akan memasuki pasar di Singapura.

Dengan total lima karyawan, GMC dibuat menggunakan bahan baku yang dipasok kelompok tani plasma dengan luas lahan 18 hektare dari Bener Meriah Aceh Tengah, dan Aceh Tenggara. “Untuk pengembangan kualitas cerutu, kami masih membutuhkan alat pres dan pengeringan tembakau,” kata Salmy.

Cerutu khas Gayo ini memiliki aneka aroma dan rasa, mulai dari mint, apel, hingga green tea. Dari sisi bentuk, cerutu ini agak lebih tebal dibandingkan cerutu lain atau biasa disebut “cerutu tulang”.

Bagi Salmy, ujung cerutu Gayo buatan GMC dapat dijadikan sebagai terapi pengobatan untuk pecandu narkoba agar terbebas dari ketergantungan. Selain itu, dapat pula dijadikan sebagai masker kecantikan. “Research and development (penelitian dan pengembangan) dari produk cerutu Gayo ini akan terus dikembangkan,” katanya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button