Market

‘Bisnis Keluarga’ dalam Investasi Telkom di GOTO

‘bisnis-keluarga’-dalam-investasi-telkom-di-goto

Selasa, 13 Des 2022 – 17:10 WIB

Kebutuhan Likuiditas Akhir Tahun, Kambing Hitam Saham GOTO Rontok - inilah.com

Paparan publik PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk insidental secara daring di Jakarta, Kamis (8/12/2022). (Tangkapan Layar: Inilah.com/Ahmad Munjin)

Konflik kepentingan dalam kasus investasi PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) senilai Rp6,4 triliun di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dinilai tak terhindarkan. Ini lantaran adanya hubungan keluarga antara Erick Thohir sebagai Menteri BUMN dengan kakaknya Garibaldi alias Boy Thohir yang notabene merupakan Komisaris Utama GOTO.

“Kalau konflik kepentingan, itu jelas tak terhindarkan. Ini jadi semacam family business antara Erick Tohir dan Boy Tohir,” kata Pengamat Kebijakan Publik Muhamad Arif Hadiwinata kepada Inilah.com di Jakarta, Selasa (13/12/2022).

Chief Executive Officer (CEO) Mahardhika Research and Consulting ini mempertanyakan penegakkan regulasi yang mengatur konflik kepentingan dalam konteks hubungan saudara. “Yang satu di BUMN (Menteri BUMN) dan yang satu di private entity company (Komisaris Utama GOTO),” timpal Arif.

Selain faktor konflik kepentingan, sambung dia, yang juga harus dilihat adalah kinerja perusahaan di mana Telkom menempatkan investasinya. “BUMN kalau mau investasi ke perusahaan yang financially bleeding (secara keuangan sedang berdarah-darah) ya enggak boleh. Seharusnya, business plan mereka enggak kayak begitu,” tukas Arif dengan nada sangat menyayangkan.

Apalagi, sebelumnya sudah ada preseden di mana perusahaan teknologi serupa yang melakukan penawaran umum perdana saham alias Initial Public Offering atau IPO dengan kinerja keuangan yang tidak memuaskan. Perusahaan dimaksud adalah PT Bukalapak.com Tbk (BUKA).

“Artinya mereka (BUKA dan GOTO) butuh modal sehingga melakukan IPO. Setelah IPO bukannya perform, malah makin terus merugi. Jadi, itu yang harus dilihat dari segi performa mereka juga. Saya tidak tahu skemanya bagaimana apakah kalau dibilang scam ya enggak scam, tapi ini bad case bagi perusahaan-perusahan teknologi yang punya platform kemudian IPO dan mereka ancur-ancuran di market,” papar dia.

Konflik kepentingan pun sebenarnya, Arif menggarisbawahi, tak masalah selama risikonya dapat dimitigasi. “Problemnya Telkom investasi di perusahaan berbasis teknologi yang melempar sahamnya ke publik jadi IPO, dan kinerja investasinya mengalami devaluasi akibat penurunan harga saham,” ungkap dia.

Hal itu, ditegaskan Aris jelas menjadi isu penting terkait tata kelola perusahaan berbasis teknologi justru underperform setelah IPO. “Seharusnya, setelah IPO kinerjanya bertambah bagus. BUKA dan GOTO kinerja keuangannya enggak bagus,” ucapnya tandas.

Dalam hitung-hitungan Anthony Budiawan, Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), saat harga saham GOTO bertengger di Rp93 per unit saham pada Jumat (9/12/2022), kerugian investasi Telkom di GOTO melalui Telkomsel mencapai Rp4,2 triliun dari jumlah total investasi Rp6,4 triliun.

Santer berita terkait isu investasinya di GOTO, Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah angkat suara. Menurut dia, dalam melakukan investasi digital, TelkomGroup fokus tidak hanya kepada capital gain, namun lebih pada potensi synergy value yang dihasilkan baik bagi TelkomGroup maupun BUMN.

“Saat ini synergy value Telkomsel-GoTo yang dihasilkan sudah cukup besar. Bahkan tumbuh di atas 50 persen daripada tahun lalu,” ungkap dia dalam siaran pers, Senin (12/12/2022).

Pada perdagangan Selasa (13/12/2022), saham GOTO berbalik menguat sebesar Rp13 (14,9%) ke posisi Rp100. Intraday tertinggi di Rp100 dan terendah Rp81. Jumlah lot yang ditransaksikan mencapai 261,9 juta senilai Rp2,49 triliun.

Penguatan terjadi setelah saham berjuluk decacorn itu mengalami penurunan tajam hingga auto rejection bawah atau ARB 11 hari perdagangan beruntun.

ARB berjilid-jilid itu membuat saham ini menyentuh all time low berkali-kali. Bursa Efek Indonesia (BEI) pun memberi peringatan tegas terhadap pergerakan saham GoTo. Dalam pengumuman resmi, Bursa menyampaikan, saham GoTo saat ini dalam status penurunan harga di luar kebiasaan alias unusual market activity atau UMA.

Atas penetapan itu, BEI tengah mencermati perkembangan pola transaksi saham GoTo. Para investor juga diminta untuk mengkaji kembali setiap keputusan investasi di saham GoTo.

“Para investor diharapkan untuk mempertimbangkan kembali berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi,” demikian BEI dalam keterbukaan informasi, Senin (12/12/2022).

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button