Market

‘Blended Finance’ Percepat Target Nol Emisi Gas Rumah Kaca

Terkait perubahan iklim, Pemerintah Indonesia telah menetapkan target mencapai nol emisi gas rumah kaca pada 2060. Target ini dapat tercapai lebih awal dengan dukungan internasional melalui mekanisme blended finance alias pembiayaan campuran. 

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan hal tersebut dalam UN Global Compact Leaders Summit seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat (3/6/2022).

Ia menegaskan, Indonesia menjadi pionir bagi negara-negara perintis platform skema pembiayaan campuran. Skema ini bekerja dengan mitra multilateral global, filantropis, dan yayasan. Tujuannya, untuk mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

“Saya mendukung pentingnya memberdayakan sektor swasta untuk mengambil tindakan dan menginspirasi para pemimpin masa depan. Tujuannya untuk menanamkan keberlanjutan dalam pekerjaan mereka,” kata Menko Airlangga.

Menurut Menko, Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang mendirikan platform blended finance SDGs. Platform itu bernama SDG Indonesia One. Ini beriringan dengan langkah pemerintah menjadikan pembangunan berkelanjutan sebagai dasar pembangunan nasional.

Menko Airlangga menyebut peran Indonesia dalam Presidensi G20 2022 pada masa pandemi. Peran ini membuat Indonesia tak hanya berfokus pada pembangunan berkelanjutan di dalam negeri. Akan tetapi, mengajak negara-negara G20 saling berkolaborasi untuk pulih bersama.

Komitmen UN Global Compact

Sebagai informasi, UN Global Compact telah menghasilkan komitmen. Komitmen itu untuk menyinergikan pengembangan Belt Road Initiative (BRI) dan Sustainable Development Goals (SDGs) 2030. Adapun BRI dan SDGs 2030 telah mendorong seluruh lapisan masyarakat berkolaborasi. Kerja sama itu untuk menggaungkan upaya global dalam mengatasi tantangan lingkungan, iklim, dan pengurangan kemiskinan.

Dalam dua tahun terakhir UN Global Compact BRI untuk SDGs telah menjalankan agenda penting di beberapa bidang yakni infrastruktur kesehatan, lingkungan, serta keuangan hijau dan ekonomi. Semua agenda tersebut sejalan dengan semangat Presidensi G20 Indonesia yang mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”.

“Bapak Presiden Joko Widodo telah mengundang para mitra untuk bergabung dengan Indonesia dalam meluncurkan Global Blended Finance Alliance dalam G20 di Bali untuk meningkatkan pengembangan kapasitas, penelitian kebijakan, dan action labs untuk mencapai SDGs,” ucap Menko Airlangga.

Maka dari itu ia mengundang negara, pemodal, organisasi filantropi, dan mitra trisektor untuk berkolaborasi bersama di modal sektor swasta untuk memecahkan tantangan iklim, kesehatan, dan mencapai SDGs.

Indonesia tak hanya bertanggung jawab dengan pembangunan berkelanjutan dan pemulihan ekonomi akibat pandemi untuk saat ini saja, tetapi untuk generasi selanjutnya.

Dengan demikian, lanjut dia, tantangan yang ada saat ini mengharuskan seluruh pihak membuat sejarah untuk melakukan perubahan sistem melalui kolaborasi berbagai pihak.

“Harapan ada di tangan kita. Let’s Recover Together, Recover Stronger,” tegas Menko Airlangga.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button