News

BMKG Bangun 17 Pendeteksi Gempa Bumi

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memasang 17 sensor pendeteksi gempa bumi atau seismograf di sejumlah titik wilayah Indonesia.

Ini untuk meningkatkan kecepatan dan keakuratan informasi serta peringatan dini tsunami. Dengan tambahan 17 sensor tersebut maka saat ini telah terpasang 428 sensor pendeteksi gempa bumi.

“Kami ingin maksimalkan dalam memberikan layanan informasi cuaca, iklim, gempa bumi serta tsunami secara cepat, tepat, dan akurat,” kata Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG.

Keberadaan sistem monitoring dan peringatan dini tsunami merupakan wujud kemajuan dan kesiapsiagaan Indonesia dalam upaya mencegah, atau paling tidak mengurangi dampak dari bahaya gempa bumi dan tsunami yang dapat timbul kapan saja dan di mana saja.

“Ini ikhtiar BMKG untuk menjaga bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman gempa bumi dan tsunami. Semoga masyarakat Indonesia semakin sadar dan juga tangguh dalam menghadapi bencana,” ujarnya.

Dalam kurun waktu 2008-2016 rata-rata terjadi sebanyak 5.000-6.000 kali dalam setahun dengan terjadi peningkatan pada 2017 menjadi 7.169 kali.

Angka tersebut kemudian naik kembali pada 2019 menjadi lebih dari 11.500 kali. Sedangkan untuk tsunami selama periode 1600-Oktober 2021 telah terjadi 246 kali di Indonesia.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Anton Hartono

Jurnalis yang terus belajar, pesepakbola yang suka memberi umpan, dan pecinta alam yang berusaha alim.
Back to top button