Hangout

Bob Tutupoly Juga Pernah Jadi Agen Promosi Wisata Indonesia di AS

Indonesia sudah kehilangan seorang penyanyi legendaris, Bob Tutupoly yang meninggal dunia pada Selasa (5/7/2022) di usia 82 tahun. Namun siapa sangka, di awal karirnya, ia pernah menjadi seorang agen promosi wisata dan budaya Indonesia di Amerika Serikat di era 1970-an.

Pria bernama lengkap Bobby Williem Tutupoly ini mengawali karirnya pada 1960-an dan mengeluarkan sejumlah hits di antaranya Widuri, Mengapa Tiada Maaf, dan Tinggi Gunung Seribu Janji. Bahkan lagu-lagu tersebut masih kerap didengar sampai hari ini yang dibawakan penyanyi era 1990-2000-an.

Mungkin anda suka

Munculnya nama Bob Tutupoly di blantika musik ternyata melewati berbagai rintangan atau tidak semudah yang dibayangkan. Terlebih lagi saat ia memutuskan berangkat ke Amerika memenuhi undangan dari grup Venturas di Los Angeles untuk rekaman.

Venturas yang merupakan grup berisikan orang-orang Indonesia itu ternyata menolaknya. Kedatangannya di Amerika Serikat sempat membuatnya kecewa lantaran gagal melakukan rekaman. Bahkan ia juga harus bekerja paruh waktu selama berada di Negeri Paman Sam.

Kemudian ia pindah ke Las Vegas dan sempat menjadi penyanyi di beberapa klub malam, kasino, juga restoran. Di Las Vegas, jiwa sebagai penyanyi Bob Tutupoly seakan kembali tumbuh. Terlebih lagi setelah ia bertemu dengan Direktur Utama Pelita yang merupakan anak usaha Pertamina.

Penyanyi kelahiran Surabaya, Jawa Timur itu diminta untuk menjadi penyanyi tetap Restoran Ramayana milik Pertamina di New York. Bahkan tak hanya bernyanyi, di sana ia juga memanfaatkan waktunya menjadi agen promosi wisata dan budaya Indonesia.

Setelah karirnya semakin menanjak, Bob memilih untuk kembali ke Tanah Air pada 1976 dan memulai rekaman sejumlah lagu-lagu andalannya hingga namanya terus dikenang di blantika musik Indonesia.

Berpulangnya Bob Tutupoly meninggalkan duka yang mendalam bagi putri tunggalnya, Sasha Karina Tutupoly. Ia mengenang sosok ayahnya sebagai seorang ayah yang tegas bahkan kasar saat berbicara namun sejatinya berhati lembut.

“Bicaranya kasar tapi hatinya sangat lembut,” kata Sasha sambil meneteskan air mata saat ditemui di Rumah Duka RS Siloam Semanggi, Jakarta Selatan pada Selasa (05/07/2022).

Meski memiliki karakter yang tegas dalam mendidik, namun ayanya selalu mengajarkan untuk membantu sesama dan dia pun berharap bisa melaksanakan amanat mendiang sang ayah.

“Saya berharap bisa menjaga nama baik beliau dan bisa meneruskan keinginan dia atau melaksanakan keinginan dia untuk menjadi orang baik dan membantu sesama,” tambahnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button