Bom-bom Israel yang dijatuhkan ke Jalur Gaza selama delapan bulan terakhir disebut mengalahkan kebrutalan Perang Dunia II.
Lembaga pemantau HAM Euro-Med memprediksi Israel telah menjatuhkan sekitar 70.000 ton bom ke Jalur Gaza sejak agresi 7 Oktober tahun lalu.
“Diperkirakan Israel telah menjatuhkan lebih dari 70.000 ton bahan peledak di Jalur Gaza selain operasi buldosernya, yang mengakibatkan hancurnya seluruh bangunan pada jarak hingga satu kilometer di timur dan utara Jalur Gaza secara berurutan. untuk menciptakan apa yang disebut zona penyangga,” sebut Euro-Med dalam laporannya seperti dikutip Anadolu Agency, Selasa (11/6/2024).
Lembaga itu lantas membandingkan antara bom yang dijatuhkan Jerman dengan gempuran Israel.
Tercatat Jerman menjatuhkan sekitar 18.300 ton ke London saat operasi Blitz pada 1940 hingga 1941. Sedangkan pihak sekutu membalas serangan Jerman menggunakan 8.500 ton bom ke kota Hamburg pada 1943. Sekutu juga menjatuhkan bom tambahan sekitar 3.900 ton ke wilayah Dresden, Jerman.
Jika diakumulasikan, bom yang digunakan saat Perang Dunia II hanya sekitar 30.700 ton. Ini sangat jauh jika dibandingkan dengan gempuran brutal Israel yang hanya mengincar ke satu negara saja.
Ini menjadi hal yang ironi sekaligus memalukan bagi aspek kemanusiaan. Sejauh ini, hanya Israel yang menyerang secara brutal menggunakan 70.000 ton bom dan menewaskan lebih dari 36.000 warga sipil.
Kejadian bengis tersebut pun telah dikecam dan ditekan oleh komunitas internasional lewat berbagai macam. Namun, Israel sebagai negara berdaulat memilih untuk bersikap abai terhadap genosida yang mereka lakukan.