Market

Bos Pertamina Akui ‘Bom Waktu’ Potensi Kebakaran di Depo Plumpang

Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengakui, potensi akan kembali terjadinya kebakaran di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang hanya merupakan bom waktu. Karena itu, Pertamina bakal segera membangun buffer zone alias zona penyangga pengaman.

“Karena ini (kebakaran) hanya bom waktu saja yang bisa terjadi, karena ini high risk memang dan begitu dekatnya (dengan permukiman) warga,” jelas Nicke saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (16/3/2023).

Mungkin anda suka

Dia menegaskan, buffer zone menjadi suatu hal yang harus dilakukan segera untuk keamanan dan keselamatan masyarakat, serta keamanan operasional TBBM agar tak ada kendala. Pihaknya pun akan membangun sebuah buffer zone di sekitar area tangki minyak.

“Apa yang urgent sekarang? Adalah buffer zone, karena operasi akan terus berjalan di Plumpang karena demikian strategisnya. Maka yang paling urgent hari ini adalah membangun buffer zone di sekitar tembok yang area tangki,” sambung dia.

Ia pun menyebut, pembangunan buffer zone sudah diperhitungkan sejak 2009 usai terjadi kebakaran. Akan tetapi, karena melihat situasi akhirnya pembangunan hingga kini belum terwujud.

“Direncanakan membangun buffer zone 100 meter waktu itu, namun mungkin karena berbagai situasi waktu itu tidak terjadi,” ungkap Nicke.

Sebelumnya, Keberadaan buffer zone alias zona pengaman bagi objek vital nasional (Obvitnas), seperti TBBM Plumpang Jakarta dinilai sangat krusial. Demikian Pengamat Sosial Dr Mukhijab menyatakan.

Hingga Kamis (16/3/2023), korban meninggal kebakaran Depo Plumpang, Jakarta Utara mencapai 25 orang.

Oleh karena itu, menurut Mukhijab, merupakan hal yang sangat memprihatinkan ketika masyarakat mendekat objek tersebut karena memang sangat berbahaya bagi mereka.

“Buffer zone penting sekali. Karena tinggal di sekitar Obvitnas seperti TBBM Plumpang, tentu sangat berbahaya. Jadi memang memprihatinkan dari sisi keselamatan dan sangat berisiko,” ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (12/3/2023).

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button