Ototekno

Botika Menjadi Perusahaan Pertama di Indonesia yang Berhasil Mengintegrasikan Chatbot Dengan Teknologi OpenAI

Dengan adanya fenomena ChatGpt dari OpenAI, chatbot kini memiliki kemampuan untuk memahami konteks dalam percakapan, sehingga pengembangan chatbot semakin mendekat ke kemampuan berkomunikasi manusia.

Hal ini merupakan sebuah terobosan besar dalam teknologi chatbot, karena memungkinkan pengembangan chatbot yang lebih canggih dan dapat memberikan pengalaman berkomunikasi yang lebih baik bagi pengguna.

Dalam pandangan Ditto Anindita, Founder dan CEO Botika, meskipun teknologi GPT-3 memiliki kelebihan dalam berinteraksi, namun masih memiliki keterbatasan dalam menjawab pertanyaan yang memiliki spesifikasi atau basis pengetahuan tertentu, Jakarta, Rabu (01/02/2023).

Sehingga, untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan tahap pengembangan lanjutan yang disebut Fine-Tuning. Dengan demikian, pengembangan chatbot yang canggih dan efektif tidak hanya membutuhkan teknologi yang handal, tetapi juga proses pengembangan yang terstruktur dan terus-menerus untuk meningkatkan kemampuan chatbot.

Tahap Fine-Tuning bertujuan untuk mempersiapkan model chatbot agar dapat menyesuaikan tugas pemrosesan bahasa alami (NLP) yang diinginkan. Dalam tahap ini, model akan dilatih menggunakan dataset yang telah disediakan sesuai dengan format yang dibutuhkan.

Mitra teknologi yang terlibat dalam pengembangan chatbot bertanggung jawab untuk menyiapkan integrasi antara chatbot dan teknologi GPT-3 melalui tahap Fine-Tuning ini. Dengan demikian, tahap Fine-Tuning sangat penting untuk memastikan bahwa chatbot yang dikembangkan dapat berinteraksi dengan manusia secara efektif dan memberikan pengalaman penggunaan yang lebih baik.

Botika, sebagai perusahaan yang mengembangkan kecerdasan buatan, telah menyediakan layanan Software As A Service (SAAS) kepada ratusan perusahaan besar. Dalam layanan tersebut, Botika menyediakan solusi chatbot yang dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam berinteraksi dengan pelanggan.

Dengan adanya layanan SAAS dari Botika, perusahaan dapat memanfaatkan teknologi chatbot dengan mudah tanpa perlu mengembangkan solusi mereka sendiri, sehingga dapat menghemat biaya dan waktu.

Botika telah menjadi pengembang pertama yang berhasil mengintegrasikan teknologi GPT-3 dari OpenAI dengan teknologi rule-based dan NLP Intent Classification yang dimilikinya. Hal ini dapat dicapai karena Botika melakukan analisis terhadap peluang yang ada dalam pengembangan chatbot, sehingga mampu mengembangkan solusi yang terdepan dan inovatif.

Integrasi antara teknologi GPT-3 dengan teknologi rule-based dan NLP Intent Classification memungkinkan chatbot yang dikembangkan oleh Botika dapat memiliki kemampuan yang lebih canggih dan terstruktur dalam berinteraksi dengan manusia.

Dengan demikian, pengalaman berkomunikasi dengan chatbot menjadi lebih realistis dan efektif. Perusahaan kini dapat memanfaatkan integrasi yang disediakan oleh Botika untuk meningkatkan kualitas chatbot mereka menjadi Super Chatbot yang lebih cakap dalam memberikan pelayanan.

Botika telah mempersiapkan demo Super Chatbot bernama LUNA yang menggabungkan teknologi rule-based, NLP Intent Classification, dan teknologi GPT-3 dari OpenAI. Dengan integrasi tersebut, chatbot dapat memahami konteks dalam percakapan dan memberikan jawaban yang lebih relevan dan terstruktur.

Selain itu, integrasi tersebut juga memungkinkan chatbot untuk berinteraksi dengan manusia secara lebih natural dan menyerupai manusia, sehingga pengalaman berkomunikasi dengan chatbot menjadi lebih menyenangkan.

Dengan demikian, integrasi ini merupakan solusi yang tepat bagi perusahaan yang ingin meningkatkan kualitas layanan pelanggan mereka. LUNA, sebagai Super Chatbot yang mengintegrasikan teknologi rule-based, NLP Intent Classification, dan teknologi GPT-3 dari OpenAI, menjadi lebih cerdas dan dapat memberikan solusi terbaik dalam percakapan bisnis antara perusahaan dan pelanggan.

Kemampuan LUNA untuk memahami bahasa manusia secara lebih baik dan akurat, memungkinkan chatbot ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.  Selain itu, LUNA juga mampu menginterpretasikan konteks percakapan, sehingga dapat memberikan jawaban yang lebih relevan dan terstruktur bagi pengguna.

Hal ini dapat membantu perusahaan untuk memberikan layanan pelanggan yang lebih baik dan efektif, serta meningkatkan kepuasan pelanggan. Dengan demikian, teknologi yang diimplementasikan pada LUNA dapat menjadi solusi bagi perusahaan yang ingin meningkatkan kualitas layanan pelanggan mereka melalui chatbot.

Ditto mengatakan bahwa sebagai asisten virtual Botika, LUNA siap untuk diajak berbincang tentang berbagai hal umum dan khusus, termasuk informasi seputar solusi bisnis yang ditawarkan oleh Botika. Saat ini, LUNA dapat diakses melalui situs web Botika atau dapat diunduh melalui aplikasi Android.

Dalam era digital yang semakin maju, perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) memberikan peluang besar bagi dunia bisnis. Salah satu opsi yang banyak dipilih oleh perusahaan untuk memperluas pasar dan meningkatkan efisiensi bisnis adalah dengan menggunakan chatbot.

Perusahaan dapat memanfaatkan chatbot sebagai sarana inovasi dan solusi bisnis yang efektif untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Maka dari itu, menjaga kepuasan pelanggan harus menjadi fokus utama perusahaan agar dapat mempertahankan keberhasilannya di tengah persaingan pasar yang ketat.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button