News

Brigpol J dalam Memori Orang tuanya, Sering Dimarahi Karena Dianggap Lugu

pemakaman

Masih membekas di benak Samuel Hutabarat, ayah dari Brigpol Nopryansah Josua Hutabarat yang tewas dengan meninggalkan misteri di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo, Jumat, 8 Juli 2022 lalu.

Sosok Almarhum Brigpol J dalam memori ayahnya merupakan pribadi yang tak pernah sekalipun mengeluh. Bahkan, Hutabarat teringat, Brigpol J kerap dimarahi ibunya, Rohani Simanjuntak lantaran dinilai sebagai sosok lelaki yang lugu.

Hutabarat menceritakan, tahun 2019 akhir merupakan awal baru karir anaknya di Korps Bhayangkara. Dia dinyatakan lolos menjadi ajudan Jenderal.

“Awalnya dia (Brigpol J) pindah ke sana (Mabes Polri) 2019 akhir, bulannya lupa saya. Berselang 2 bulan dia kembali lagi ke Jambi. Dia pas mau pergi ke sana dia senang sekali,” kata Samuel Hutabarat mengenang, Senin (11/7/2022).

Setelah berkisar 2 bulan lebih keberangkatan Brigpol J guna mengikuti tes jadi ajudan Jenderal. Brigpol J kembali ke Jambi untuk mengambil surat mutasi dari Polda Jambi ke Mabes. Brigpol J lolos untuk menjadi ajudan Jenderal.

Hutabarat pun lantas memberi nasihat pada putra pertamanya tersebut. “Sudahlah nak kerja kau dengan baik, yang bukan hakmu jangan ambil. Jangan bikin orang tersinggung,” ujar Samuel.

Lalu Brigpol J kembali ke Jakarta, lanjut Hutabarat. Waktu itu Ferdy Sambo masih Dirtipidum, masih bintang satu.

“Sampai bintang 2 dipromosikan jadi Kadiv Propam. Kemarin bulan 12 waktu dia pulang kampung, sampai bawa oleh-oleh banyak untuk ibu,” katanya.

Lagi Hutabarat melanjutkan, jika anaknya telah bersama dengan Ferdi Sambo mulai dari pangkat Brigjen sampai Irjen.

“Memang anak ini cerita baik, Bapak sama Ibu itu perlakuannya baik sekali. Tapi kok jadi begini kejadiannya? Mohon keadilan yang seadil-adilnya. Kalau mau cerita tuntut menuntut dari mana uang saya? Makan saja susah,” katanya.

Sementara itu Rohani Simanjuntak, ibu dari mendiang Brigpol J selalu mengingat m mendiang anaknya merupakan anak yang sangat baik dan penurut.

“Kalau bisa ya diberikan keadilan yang sebenar-benarnya dan dituntaskan perkara ini. Itu aja,” kata Rohani.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button