Peneliti Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro menilai ada dua makna dari tawaran pembentukan koalisi permanen pasca pertemuan elite partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Hambalang, Jumat (14/2) lalu terdapat dua makna.
Makna pertama yakni untuk memastikan kesolidan KIM Plus selama periode pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Pertama, koalisi solid KIM untuk periode pemerintahan Prabowo 2024-2029,” ujar Siti Zuhro saat dihubungi Inilah.com, Minggu (16/2/2025).
Sementara makna kedua, yakni untuk menjaga asa koalisi di Pemilu 2029, pasca Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan untuk menghapus ambang batas pencalonan presiden alias presidential threshold (PT) 20 persen.
“Mengapa ide itu muncul? Apakah semata untuk merespon keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menetapkan, pilpres tanpa presidential threshold alias nol persen, atau ide itu untuk mengantisipasi pembentukan koalisi besar yang diikuti partai-partai politik,” kata Zuhro.
Zuhro mengatakan, Gerindra saat ini sudah memutuskan akan mendorong Prabowo maju lagi di Pilpres 2029 pasca Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar Kamis (13/2) lalu. Dari situ kemudian, menurut dia, akan terlihat apakah gagasan soal koalisi permanen diterima KIM.
“Bila gagasan itu diterima oleh KIM, berarti calon presiden dari Gerindra akan dipertimbangkan sebagai calon kuat dalam pilpres nanti,” tuturnya.
Zuhro menambahkan, satu-satunya partai yang mungkin berseberangan dengan ide koalisi permanen ini adalah PDI Perjuangan. “Sampai saat ini PDIP belum bergeming tawaran untuk masuk dalam koalisi. Arahnya makin jelas bahwa PDIP lebih cenderung mengambil posisi di luar pemerintah,” kata Zuhro.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengungkap arah Presiden RI sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Dia mengatakan, Prabowo memberikan tawaran kepada partai politik yang diundang dalam Silaturahmi Kebangsaan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk membentuk koalisi permanen.
“Intinya memperkuat koalisi. Kita, pak Prabowo menawarkan koalisi permanen,” kata Cak Imin di Hambalang, Jawa Barat, Jumat (14/2/2025) sore.
Cak Imin menyatakan Prabowo berharap agar KIM Plus bisa terus solid dalam menjalankan roda pemerintahan. Tawaran itu, Cak Imin sambut dengan semangat.
“Pak Prabowo meminta persatuan menjadi kunci utama Pemerintahan. Dan tentu PKB menyambut baik koalisi permanen. Menjadi perkuatan dari percepatan pembangunan,” ucapnya menambahkan.