Budi Arie: Kominfo Bertekad Ciptakan Pilkada 2024 yang Damai Tanpa Hoaks dan Ujaran Kebencian


Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi menegaskan komitmennya untuk mewujudkan Pilkada 2024 yang damai, demokratis, dan bermartabat.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Budi Arie menyatakan bahwa Kominfo akan berupaya keras menangkal penyebaran hoaks, fitnah, dan ujaran kebencian di media sosial.

Ketiga hal itu secara tak langsung menjadi musuh utama di ruang digital dan berpotensi merusak iklim politik selama Pilkada.

“Kementerian Komunikasi dan Informatika bertekad mewujudkan Pilkada 2024 yang damai, demokratis, dan bermartabat. Supaya pilkada ini bisa memunculkan pemimpin-pemimpin daerah yang dikendaki oleh masyarakat,” kata Budi Arie di Jakarta, Jumat (30/8/2024).

“Ya, kami berkomitmen. Salah satu cara untuk membentuk Pilkada yang damai, bermartabat, dan demokratis adalah dengan menangkal hoaks,” ujarnya.

Lebih jauh, Budi Arie menegaskan bahwa menjaga ruang digital agar tetap sehat adalah prioritas utama Kominfo dalam menghadapi Pilkada 2024.

Tentu, Kominfo tidak bisa bekerja sendirian sehingga perlu bantuan dari banyak pihak guna memantau dan menindak konten-konten yang melanggar aturan serta berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban selama Pilkada berlangsung.

Daftar pencalonan Pilkada 2024 resmi ditutup pada Kamis (29/8/2024) malam, total ada 1.518 bakal calon kepala daerah yang mendaftar ke KPU di daerah masing-masing.

Dari jumlah itu, sebanyak 51 bakal pasangan calon mendaftar ke KPU melalui jalur independen atau tanpa dukungan partai politik, sementara 1.467 bakal pasangan calon didukung partai politik atau gabungan parpol.

Sementara itu, pelaksanaan pemungutan suara Pilkada 2024 akan digelar pada Rabu, 27 November 2024 mendatang.

Sistem Pilkada serentak 2024 ini menjadi kali kelima diselenggarakan di Indonesia, sekaligus yang perdana melibatkan seluruh provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia.