Pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi yang membela dugaan gratifikasi Kaesang Pangarep dan istrinya, Erina Gudono, dinilai lebai dan tak masuk akal.
Budi Arie menyebut Erina Gudono yang hamil 8 bulan mengharuskannya bepergian Jarak jauh menggunakan pesawat atau jet pribadi.
“Udahlah istrinya Mas Kaesang itu kan hamil sudah 8 bulan. Kan enggak boleh naik angkutan umum, pesawat umum mana boleh,” kata Budi Arie di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2024).
Lebih lanjut, dia menyampaikan, pemakaian jet pribadi Kaesang bukanlah bentuk gratifikasi. Sebab, Kaesang-Erina hanya menumpang jet pribadi milik temannya (Kaesang).
“Lho enggak bisa (dianggap gratifikasi), itu (jet pribadi) temennya kok. Sama kayak saya pinjemin kamu, temen. Bukan pejabat publik Mas Kaesang,” pungkasnya.
Mendengar pembelaan Budi Arie soal kehamilan Erina yang sudah berumur 8 bulan mengharuskannya naik jet pribadi, justru dianggap aneh pakar penerbangan, Alvin Lie.
Selama mendalami ilmu penerbangan, Alvin tidak ada perbedaan yang mencolok antara terbang dengan pesawat komersial (umum) maupun pribadi, dalam konteks dampak kepada penumpang.
“Ada risiko yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah tekanan udara di dalam kabin yang jauh lebih rendah ketimbang darat,” kata Alvin.
Tidak bisa dibayangkan jika terjadi persalinan saat pesawat berada di ketinggian tertentu. “Sdanya perbedaan tekanan udara dalam kabin dengan di darat, tentunya tidak kondusif jika terjadi pendarahan selama proses persalinan,” kata Alvin, dikutip Sabtu (14/9/2024).
Jika benar umur kehamilan Erina saat menjalani perjalanan ke AS adalah 8 bulan, rawan mengalami kelahiran dini. Biasanya, maskapan menolak ibu hamil tua ikut di pesawat, karena risikonya berat.
Banyak maskapai penerbangan enggan mengambil risiko apabila terjadi persalinan selama penerbangan. Secara umum, kehamilan di atas 8 bulan, rentan mengalami kelahiran dini,” kata Alvin.
Selain itu, perlengkapan medis dalam pesawat juga terbatas. Apalagi jika terjadi persalinan saat penerbangan. Meski, awak kabin, kata dia, dibekali keterampilan menghadapi kondisi demikian, namun belum tentu bisa membantu proses persalinan.
“Apalagi jika terjadi komplikasi baik kepada Ibu yang melahirkan atau bayi yang baru lahir,” tuturnya.
Ilustrasi Ibu Hamil Naik Pesawat.
Alvin mengatakan dengan kondisi penerbangan penuh, akan sulit mencari tempat proses persalinan. Tentu saja, hal ini akan mengganggu penumpang lainnya.
“Selain itu jika penerbangan penuh, akan sulit mencarikan tempat untuk proses persalinan. Ujung-ujungnya mengganggu penumpang lain. Untuk aspek medisnya akan lebih baik minta pendapat dokter spesialis kandungan,” kata dia.
Di sisi lain, juru bicara PDIP Chico Hakim mengingatkan Budi Arie akan tugasnya sebagai Menkominfo, bukan jubir keluarga Jokowi.
Akhir-akhir ini, Budi Arie yang masih menjabat Ketum Relawan Pro Jokowi (Projo) itu, sibuk membela Keluarga Jokowi yang menjadi bulan-bulanan netizen.
“Budi Arie tidak digaji negara hanya untuk menjadi tameng dari setiap persoalan yang menimpa keluarga Jokowi. Sebagai Menkominfo bukan tempatnya Budi Arie menjadi jubir keluarga Kaesang dan istrinya,” kata Chiko.