Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat mengaku komunikasi yang terjalin dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berjalan dengan sangat baik. Pernyataan ini menyinggung dinamika kerja sama yang dijalin keduanya di Pilkada Jawa Timur.
“Kalau di Jawa Timur kita berkomunikasi dengan sangat baik dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB),” kata Djarot di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (27/7/2024).
Selanjunya, Djarot turut mengungkapkan dinamika politik di Jawa Timur. Diakuinya, hingga saat ini posisi PDIP dalam mengusung atau mendukun calon kepala daerah masih dalam pembahasan.
“Untuk Jawa Timur masih berproses, tentu saja kita melakukan hubungan komunikasi dengan partai-partai yang ada di Jawa Timur,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengaku komunikasi dengan PDIP soal Pilgub Jawa Timur semakin intens.
“Sebenarnya makin intens komunikasinya, tapi memang ini soal momentum dan figurnya. Ini lagi sedang dimatangkan terus dari figur PDIP dan PKB, siapa lah kira-kira yang akan maju di Pilgub Jatim,” ujar Jazilul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, dikutip Jumat (26/7/2024).
Ia mengakui memang beberapa nama sudah ada yang beredar di survei, seperti Marzuki Mustamar, Tri Rismaharini, namun dirinya secara pribadi mengungkapkan pendapat berbeda.
“Kalau saya pribadi sih mestinya pak Halim Iskandar maju. Iya dong, karena ketua wilayah. Kalau beliau maju pasti mesin langsung nyala, mesin PKB itu mesin besar di sana, mesin turbo lah di Jatim itu 30 persen. Apalagi bareng PDIP, hampir separuh,” ungkap dia.
Namun, hal ini belum ia sampaikan ke PDIP alias hanya pendapat pribadi. Ia menilai mesin partai akan langsung menyala, bila Halim Iskandar maju di Pilgub Jatim.
Meski begitu, terdapat ganjalan pula untuk memajukan Halim, mengingat kali ini dirinya mendapat tiket ke parlemen.
“Kan mesin partai PKB di Jatim di bawah kendali Gus Halim, tapi kan Gus Halim terpilih DPR RI. Makanya sekali lagi saya meminta kepada KPU, berikan aturan yang lebih tegas, terkait dengan (apakah cakada) harus mundur itu,” tutur Jazilul.
“Wakil presidennya enggak (mundur waktu maju), presiden juga enggak, kenapa giliran kader-kader parpol terhambat. Padahal di situ areanya parpol,” lanjutnya.