Market

Bulan Ini, Bank Milik Chairul Tanjung Bagi-Bagi Dividen Plus Bonus Menarik

Ada kabar baik untuk para pemilik saham PT Bank Mega Tbk (MEGA). Lantaran, bank milik Konglomerat Chairul Tanjung ini, bakal bagi-bagi dividen plus bonus yang angkanya cukup wah.

Kalau tak ada aral, dividen dan bonus Bank Mega bakal dilungsurkan pada bulan ini. Mengacu kepada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 25 Februari 2022, Bank Mega akan membagikan dividen tahun buku 2021 senilai Rp2,8 triliun.

Dividen akan digelontorkan kepada 6.963.775.206 saham Bank Mega dengan besaran Rp402,08 per lembar saham. Recording date bagi pemegang saham yang berhak atas dividen Bank Mega dilakukan pada 11 Maret 2022. Selanjutnya, Bank Mega melakukan pembayaran dividen tunai pada 23 Maret 2022.

Sementara soal bonus juga tak kalah menariknya. Bank Mega berniat membagikan saham bonus dengan total seluruhnya 4,78 miliar saham. Seluruh saham tersebut berasal dari kapitalisasi sebagian saldo laba dan sebagian tambahan modal disetor (agio saham) per 31 Desember 2022.

Bank Mega akan menerbitkan saham bonus sebanyak 689,4 juta saham dengan nilai nominal Rp500 per saham dengan harga penerbitan sebesar Rp9.700 per saham. Rasio pembagian saham bonus adalah 1.000:99, di mana setiap pemegang 1.000 saham lama akan memperoleh 99 saham bonus.

Berikutnya, jumlah saham bonus yang berasal dari agio saham akan dibagikan Bank Mega sebanyak 4,09 miliar saham dengan rasio 1.000:587. Setiap pemegang 1.000 saham lama akan memperoleh 587 saham bonus.

Asal tahu saja, sepanjang 2021, Bank Mega berhasil membukukan laba bersih Rp4,01 triliun. Tumbuh 33,23 persen dari tahun sebelumnya Rp3,01 triliun. Pertumbuhan laba tersebut berasal dari pendapatan bunga bersih yang naik sebesar 23,7 persen menjadi Rp4,84 triliun dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,91 triliun.

Total aset emiten berkode saham MEGA itu tercatat tumbuh sebesar 18,43 persen menjadi Rp132,88 triliun dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp112,20 triliun.

Pada 2021, Bank Mega mencatat pertumbuhan kredit sebesar 25,14 persen menjadi Rp60,68 triliun dari Rp48,59 triliun pada 2020. Pertumbuhan kredit tersebut jauh di atas pertumbuhan industri perbankan yang tercatat hanya mengalami pertumbuhan 5,21 persen (yoy).

Kredit korporasi merupakan segmen kredit dengan pertumbuhan terbesar. Angkanya meningkat 52,36 persen menjadi Rp39,93 triliun dari Rp26,21 triliun pada 2020. Pertumbuhan kredit tersebut juga seiring dengan semakin membaiknya kualitas kredit Bank Mega.

Rasio kredit bermasalah atau NPL gross membaik menjadi 1,12 persen. Posisi ini dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,39 persen. Angka ini di bawah rata-rata industri perbankan sebesar 3 persen. Sedangkan NPL nett menjadi 0,81 persen dari 2020 yang sebesar 1,07 persen.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button