Buntut Kasus Gagal Bayar KoinP2P dan Investree, Pengamat Sebut OJK Era Mahendra Siregar Layak Evaluasi


Pengamat Ekonomi dan Perbankan, Zulfikar Dachlan mendorong kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dipimpin Mahendra Siregar dievaluasi. Buntut gagal bayar dua fintech lending yakni PT Lunaria Annua Teknologi (KoinP2P) dan PT Investree Radhika Jaya (Investree).

“Ini jelas masalah serius. Menyangkut duit masyarakat, OJK harus tanggung jawab. Harus dievaluasi kinerja OJK di bawah kepemimpinan Pak Mahendra Siregar,” papar Zulfikar ketika dihubungi Inilah.com, Jakarta, Jumat (20/12/2024).  

Sebagai pemegang kuasa pengawasan terhadap seluruh bisnis industri keuangan baik bank maupun non-bank, menurut Zulfikar, posisi OJK sangatlah strategis. Dalam menjalankan tupoksi pengawasan, OJK tak boleh lalai. Karena dampaknya bisa fatal. 

“Apalagi jumlah dana nasabah yang nyemplung ke KoinP2P maupun Investree, tidak sedikit. Bagaimana caranya, OJK harus bisa kembalikan. Ini penting agar seluruh pihak tidak main-main. Reward and punishment harus jalan,” paparnya.

Selama kinerja OJK jauh dari profesionalitas, Zulfikar menduga, bakalan banyak industri keuangan yang mengalami gagal bayar. Berujung kepada raibnya dana nasabah dalam jumlah besar.  

“Saya curiga kasus gagal bayar fintech lending seperti gunung es. Tinggal tunggu waktu akan terkuak. Kan kasihan rakyat yang sudah investasi kepada industri keuangan yang berizin OJK, ujung-ujungnya penipuan,” imbuhnya.

Apalagi muncul dugaan adanya dana besar dari BNI yang mengalir ke KoinP2P, kini tak jelas nasibnya. Pihak manajemen Koin P2P menuding gagal bayar kepada lender atau peminjam senilai Rp365 miliar, karena duitnya dibawa kabur peminjam yakni CEO MTH Corp, Michael Timothy Hardjadinata.

Perkara ini sudah dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada Oktober lalu. Diduga, pinjaman pertama senilai Rp330 miliar meluncur ke kantong Michael, menggunakan 279 data KTP palsu. Pinjaman kedua sebesar Rp35 miliar, hingga kini belum dikembalikan.

Kasus ini semakin kusut karena muncul dugaan menyeret Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar. Lantaran, anak usaha KoinWorks itu, merupakan mitra kerja BNI dalam penyaluran pinjaman untuk pelaku UMKM.

Sampai saat ini, belum jelas keberadaan Michael yang sudah menggarong duit Rp365 miliar. Sama halnya dengan Adrian Asharyanto Gunadi, bekas CEO Investree yang masuk daftar pencarian orang (DPO).

Setidaknya ada 16 pemberi pinjaman atau lender yang menggugat Investree karena gagal bayar ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan pada Desember 2023. Kerugian yang harus ditanggung para lender itu bisa puluhan atau ratusan miliar.