News

Buntut Pembakaran Alquran, Demonstran Ancam Boikot Produk IKEA

Pengunjuk rasa yang melakukan aksi di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Swedia, Kuningan, Jakarta Selatan mengajak masyarakat untuk memboikot semua produk asal Swedia, salah satunya adalah IKEA.

Boikot itu dilakukan sebagai aksi nyata dari masyarakat yang mencintai Islam. Ini terkait dengan pembakaran Alquran oleh politikus Swedia Rasmus Palundan.

Aksi boikot itu dilontarkan oleh Direktur Eksekutif Indonesian Resources Study (IRESS) Marwan Batubara di depan Kedutaan Swedia. Ia menilai pemerintah Swedia hanya bungkam terhadap aksi Ramsus.

“Mari kita buat daftar perusahaan yang dihasilkan oleh Swedia. Tidak peduli itu mereka menjual di Indonesia atau tidak. Kita boikot. Produk yang saya ingat adalah IKEA, itu furnitur. Kemudian ada Ericsson, ada H&M, ada Volvo,” katanya saat unjuk rasa di depan Kedubes Swedia, Kuningan, Senin (30/1/2023).

Lebih lanjut, Marwan menegaskan aksi pemboikotan ini sebagai bentuk nyata untuk memprotes tindakan yang dinilai biadab tersebut. Ajakan boikot, kata dia, juga harus digaungkan di media sosial agar lebih berdampak luas.

“Kita viralkan, itu ada tindakan nyata karena ini berpengaruh juga kepada pemerintahnya, negaranya, supaya dengan begitu negara memperhatikan apa yang menjadi tuntutan kita,” tegasnya.

Marwan menjelaskan bahwa pihaknya tidak perlu sampai mengajak untuk menangkap atau membunuh. Sebab, boikot yang massif akan menimbulkan dampak signifikan.

“Tindakan nyata ini sudah akan mengganggu mereka. Apalagi kita lakukan program seminggu, dua minggu. Sampai ada perubahan dari pemerintah resmi bahwa mereka sebetulnya mengecam sikap. Sekarang kan tidak jelas apa yang menjadi sikap mereka,” tandas Marwan.

Sebelumnya, terjadi pembakaran Alquran oleh ekstrimis kanan Swedia-Denmark Rasmus Paludan yang memicu amarah masyarakat Muslim.

Ramsus berencana melakukan pembakaran Alquran setiap Jumat hingga Swedia masuk dalam Aliansi Pertahanan Negara Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization) atau NATO.

Aksi pembakaran itu dilakukan sebagai bentuk kekecewaannya kepada Turki yang kukuh menolak Swedia masuk dalam NATO.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button