Market

Buruh Tantang Sri Mulyani Copot Dirjen Pajak, Bea Cukai dan Pejabat Rangkap Jabatan

Hari-hari ini, citra Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berada di titik nadir. Gara-gara terkuaknya aset gendut pegawai pajak dan bea cukai. Ditambah lagi rangkap jabatan 39 pejabat Kemenkeu.

Seperti disampaikan Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, kalau ingin memperbaiki citra kementerian yang dipimpinya, Sri Mulyani harus copot seluruh pejabat yang terkait termasuk pimpinannya. Mulai dari Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Suryo Utomo, Dirjen Bea Cukai Askolani dan Wakil Menkeu Suahasil Nazara yang masuk 39 pejabat Kemenkeu rangkap jabatan sebagai komisaris BUMN.

Mungkin anda suka

“Kami mendesak Bu Sri Mulyani copot Dirjen Pajak, Bea Cukai. Jangan hanya basa-basi. Sri Mulyani tak boleh melindungi orang-orang yang secara integritas moralnya menurun. Termasuk pejabat yang terindikasi 26 orang itu juga harus dicopot,” ucap Iqbal, Jakarta, Kamis (9/3/2023).

“Di Bea Cukai, Pajak, dan beberapa instansi di bawah Kementerian Keuangan, termasuk 39 pejabat Eselon 1, 2, dan 3 Kemenkeu yang menjadi Komisaris bumn, copot saja. Itu jalan masuk untuk memperkaya diri. Sementara nasib petani, buruh, pekerja hanya begini-begini saja. Upah pun tak naik,” imbuh Iqbal.

Terkait aset gendut pegawai pajak eselon III, Rafael Alun Trisambodo, sejatinya Sri Mulyani sudah resmi memecatnya dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Sedangkan dua pegawai bea cukai yang terseret aset gendut yakni kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto dan Kepala Bea Cukai Makassar, Andhi Pramono masih diselidiki. Apabila ditemukan pelanggaran, kedua orang ini bisa saja menyusul Rafael.

Beda penangangan dengan rangkap jabatan 39 petinggi Kemenkeu di BUMN, naga-naganya Sri Mulyani mendiamkannya. Karena bakalan banyak orang dekatnya yang kena.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button