Market

Buwas Bantah Data Produksi Beras Kementan Sebesar 600 Ribu Ton

Terkait data beras, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, bersikukuh paling benar. Sedangkan data Kementerian Pertanian (Kementan) ditudingnya ngawur alias tak sesuai fakta.

Dalam rapat dengan Komisi IV DPR, Jakarta, Rabu (6/12/2022), Buwas, sapaan akrab Dirut Perum Bulog itu, mempertanyakan data surplus produksi beras milik Kementan.

Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Kabareskrim Polri itu, menyebut data Kementan tidak sesuai fakta di lapangan. “Serta tidak sesuai dengan kontrak dengan penggilingan beras,” tandasnya.

Buwas mengatakan, persediaan beras di penggilingan padi, saat ini, menipis. Dampaknya, Perum Bulog tidak bisa menyerap beras dengan maksimal. Penjelasan itu disampaikan menjawab pertanyaan anggota Komisi IV DPR, Yohanis Ansy Lema.

“Berdasarkan lapangan, karena saya bukan harus mengecek data (Kementan). Ini benar, atau tidak. Tetapi berdasarkan di lapangan, (dibandingkan) dengan data yang kita dapat juga, kita punya juga hasil di lapangan dengan kontrak (dengan) orang penggilingan. Memang barangnya (beras) enggak ada,” ujar Buwas.

Mendengar penjelasan Buwas tersebut, Ansy Lema langsung membuat kesimpulan. Bahwa data surplus produksi beras yang digemborkan Kementan, tidak benar. “Saya simpulkan artinya data dan fakta itu tidak sejalan dari penjelasan itu?,” tanya Ansy.

Mendengar pernyataan dari politisi PDI Perjuangan itu, Buwas menjawab singkat. “Iya,” tukasnya.

Selanjutnya, Buwas menyampaikan, pihaknya telah menerima data produksi beras dari Kementan sebanyak 600 ribu ton. Namun, Perum Bulog tidak menemukan beras sebanyak tersebut. “Jadi kalau saya bilang 600 ribu ton dari mana gitu, karena barangnya memang enggak ada. Kalau ada kan saya beli,” ujar Buwas.

Sebelumnya, Kementan menegaskan bahwa persediaan beras di sejumlah wilayah masih aman, sanggup memenuhi kebutuhan beras untuk gudang Perum Bulog.

Koordinator Data Evaluasi dan Pelaporan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Ditjen TP) Batara Siagian, menyebutkan bahwa Dirjen Tanaman Pangan Kementan telah melayangkan surat resmi kepada Dirut Perum Bulog Budi Waseso, berisikan data beras, berikut lokasinya secara terperinci.

Dalam surat itu, disebutkan data kesiapan penggilingan di 24 provinsi memasok beras ke Bulog sebesar 610.632 ton berlaku hingga akhir Desember 2022.

“Hal ini tentu sebagai komitmen kami meyakinkan data BPS tidak ada keraguan sesungguhnya, karena faktanya di lapangan beras ada. Namun, tentu dengan variasi harga bergantung lokasi,” jelas Batara, Rabu (30/11/2022).

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button