Hangout

Cara Hindari Risiko Ruam Popok saat Musim Hujan

Musim hujan ternyata membuat anak-anak lebih sering buang air kecil. Total volume air dalam tubuh anak di tahun pertamanya sebanyak 65-80 persen dari berat badannya.

Cairan ini diperlukan untuk berbagai fungsi tubuh dan secara normal cairan tubuh ini akan keluar melalui feses, keringat, pernapasan dan urin dalam jumlah tertentu.

Mungkin anda suka

Pada musim hujan, jumlah cairan tubuh akan sedikit lebih banyak, karena umumnya jarang berkeringat akibat udara yang sejuk atau dingin. Kebiasaan buang air kecil pada musim hujan yang sering terjadi pada bayi disebut sebagai diuresis. Kondisi diuresis terjadi karena ginjal terlalu banyak menyaring cairan dan memproduksi urin.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), normalnya jumlah urine pada bayi newborn hingga usia 5 bulan adalah 60-450ml dengan frekuensi 20 kali dalam sehari. Jumlah ini bisa bertambah di musim hujan.

“Frekuensi buang air kecil yang bertambah dapat berpotensi menyebabkan kebocoran pada popok sehingga kulitnya dapat terkontaminasi oleh fases dan urine. Perubahan pH kulit akibat kontak langsung dengan fases dan urine inilah yang dapat menyebabkan ruam popok,” kata dr. S.T. Andreas Cristan Leyrolf, M.Ked (Ped), Sp.A, dokter spesialis anak, Jakarta, Selasa (10/01/2023).

Lantas bagaimana caranya agar anak-anak tidak mengalami ruam popok? Berikut Berikut adalah tipsnya:

1. Sering mengganti popok

Pada umumnya, bayi perlu mengganti popok setiap 3-4 jam sekali. Hal ini untuk menghindari kontak yang terlalu lama dengan urin dan feses yang dapat meningkatkan pH basa pada kulit.

2. Gunakan popok dengan kualitas baik

Ada beragam pilihan popok di pasaran, namun sebagai orang tua, Anda harus dapat memilih popok berkualitas baik yang memiliki keunggulan.

Anda bisa melihat beberapa keunggulan sebagai berikut:

  • Popok dengan daya serap tinggi

Popok dengan daya serap yang tinggi dapat mengurangi kontak langsung antara kulit dengan urine. Anda sebagai orang tua tentunya membutuhkan popok yang mampu mengunci cairan pada popok sehingga tidak menyebabkan osmosis balik yang dapat meningkatkan potensi kebocoran.

  • Anti Gumpal dengan inti struktur SAP

Popok yang anti gumpal sangat baik untuk cegah ruam popok. Karena popok yang mengandung bahan penyerap tradisional seperti pulp dapat menyebabkan gumpalan dan penyerapannya tidak merata. Selain berpotensi menyebabkan kebocoran popok, kondisi seperti ini akan mengurangi ruang gerak bayi dan kenyamanannya.

  • Berbahan lembut dan tipis

Kulit anak-anak pada umumnya belum berkembang secara sempurna, sehingga masih sangat sensitif. Karena itu, perlu memilih popok dengan bahan yang lembut untuk mengurangi gesekan pada kulit atau potensi mengiritasi kulitnya. Pemilihan popok yang tipis juga dapat menambah ruang gerak anak.

3. Bersihkan dengan air dan keringkan kulit bayi sebelum gunakan popok

Setelah buang air kecil dan buang air besar, sangat penting untuk bersihkan kulit bayi dengan air bersih. Gunakan air hangat agar si kecil lebih nyaman. Setelah itu pastikan untuk mengeringkan permukaan kulit area ruam popok sebelum mengenakan lagi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button