Hangout

Cara Jaga Kadar Kolesterol saat Berpuasa

Menjaga kadar kolesterol saat berpuasa adalah hal yang sangat penting dengan konsumsi makanan dan gizi semibang. Menurut dokter spesialis gizi klinis Falkutas Kedokteran Universitas Indonesia dr. Sheena R. Angelia, M.Gizi, SpGK, menjelaskan karena banyak orang mengurangi aktivitas fisik saat berpuasa, tanpa disadari juga konsumsi makanan kurang sehat dengan makanan berkolesterol tinggi saat berbuka. Kombinasi hal ini yang membuat sangat berisiko bagi kesehatan masyarakat.

“Tanpa disadari, kita suka berbuka puasa dengan makanan yang mengandung kolesterol tinggi, seperti daging berlemak, jeroan, junk food, atau makanan tinggi lemak jenuh lainnya, seperti makanan dan minuman bersantan, gorengan, sebagai reward setelah berpuasa selama belasan jam. Alhasil, kadar kolesterol jahat dalam tubuh pun meningkat,” tutur Sheena melalui siaran pers, Jakarta, Senin (28/3/2022).

Penyakit hiperkolesterolemia atau kadar kolesterol yang tinggi telah menjadi ancaman kesehatan masyarakat di seluruh dunia, khususnya Asia. Diduga, kolesterol menjadi penyebab 3,9 juta kasus kematian di seluruh dunia yang setengahnya terjadi hanya di wilayah Asia.

Berdasarkan riset yang terbit di jurnal Nature, 102,6 juta orang dewasa dari 200 negara berbeda sejak 1980-2018 Memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Dari 200 negara yang diuji, Indonesia berada di peringkat 37 dalam hal jumlah penduduk dengan penderita kolesterol tertinggi.

Di Indonesia, data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan 2018, menunjukkan bahwa 6,3 persen penduduk berusia 15-34 tahun dilaporkan memiliki kolesterol tinggi.

Jumlah tersebut diduga meningkat selama pandemi COVID-19, karena memicu kebiasaan rebahan dan kebiasaan lainnya yang mencirikan sedentary lifestyle atau gaya hidup yang minim aktivitas fisik.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kolesterol, mulai dari mengadopsi pola makan gizi seimbang yang terdiri dari karbohidrat kompleks, protein, lemak baik, dan tinggi serat.

Kemudian, kurangi konsumsi makanan dengan kandungan lemak jenuh yang berpotensi meningkatkan kadar kolesterol, serta meningkatkan aktivitas fisik serta berolahraga selama 15-30 menit, sebanyak 3-5 kali seminggu secara rutin. Hindari merokok dan kelola stres dengan baik.

Adapun cara terbaik menangani kemungkinan peningkatan kadar kolesterol, kata Sheena, adalah dengan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Sehingga, ketika kadar kolesterol di dalam tubuh meningkat, dapat segera terdeteksi dan melakukan perubahan gaya hidup, khususnya pola makan dan aktivitas sehari-hari.

“Jadi, kita harus waspada karena siapapun bisa mengalami hiperkolesterolemia, meskipun awalnya tanpa gejala serius awalnya,” tambah Sheena.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Mia Umi Kartikawati

Redaktur, traveller, penikmat senja, musik, film, a jurnalist, content creator enthusiast, food lovers, a mom who really love kids. Terus belajar untuk berbagi dan bersyukur dalam jalani hidup agar bisa mendapat berkah.
Back to top button