Dokter Tim Indonesia untuk Olimpiade 2024 Paris memberikan perkembangan terkait cedera yang dialami lifter andalan Merah Putih, Eko Yuli Irawan.
Eko Power julukan Eko Yuli mengalami cedera yang sekaligus menjadi penghambat dirinya meraih medali di cabor angkat besi kelas 61kg.
Eko saat itu gagal menuntaskan angkatan clean and jerk. Cedera paha yang dideritanya sejak satu bulan lalu, mendadak kambuh saat pertandingan.
“Tadi Eko bilang memang ada masalah di paha samping kanan, sudah sekitar sebulan lalu,” kata Dokter Tim Indonesia Andhika Raspati, dikutip Kamis (8/8/2024).
Rasa sakit yang diderita Eko mulai terasa saat melakukan angkatan di clean and jerk dengan berat beban 162kg. Ia sempat terlihat memegangi bagian pangkal paha kanannya sesaat setelah melakukan angkatan kedua.
Puncaknya, pada percobaan ketiga dengan beban lebih berat 165kg, Eko benar-benar merasakan sakit yang hebat.
Setelah gagal melakukan jerk, atlet berusia 35 tahun tampak sedikit terjatuh dan meringis kesakitan hingga harus dibopong keluar arena oleh tim medis.
Beruntung, dokter Andhika mengungkapkan bahwa kondisi Eko tidak terlalu parah. Meski terlihat pincang, tapi Eko dipastikan baik-baik saja.
“Tadi sempat ditawarkan untuk dibawa pakai ambulans tapi Eko tidak mau. Kondisinya tidak separah itu, dia masih bisa jalan,” bebernya.
Sementara itu, Chef de Mission (CdM) Anindya Bakrie memberikan apresiasi se-tinggi-tingginya untuk penampilan Eko meski belum berhasil membawa medali buat Merah Putih.
“Tadi selesai pertandingan saya sempat ketemu Eko, dia bilang mohon maaf belum bisa kasih yang terbaik. Kita lihat sendiri perjuangannya sampai titik darah penghabisan. Eko juga senior tidak muda lagi, lawannya usianya masih muda-muda. Kita terima kasih ke Mas Eko yang sudah tampil di Olimpiade kelima,” ungkap CdM Anin.
Eko merupakan Olimpyan dengan empat medali dari empat edisi Olimpiade berbeda. Pada debutnya di Olimpiade Beijing 2008, lifter asal Lampung itu meraih medali perunggu.
Di Olimpiade London 2012, Eko kembali meraih perunggu. Untuk kali ketiga tampil di Olimpiade, Rio de Janeiro 2016, Eko berhasil meraih perak dan mengulang capaiannya di Tokyo 2020.
Medali emas di kelas 61 kg Olimpiade 2024 Paris akhirnya direbut Li Fabin dari China dengan total angkatan 310 kg sekaligus memecahkan rekor snatch 143kg atas namanya sendiri.
Medali perak diraih Theerapong Silachai dari Thailand dengan total angkatan 303kg dan perunggu direbut wakil USA Morris Hampton 298 kg.
Harapan Indonesia untuk membawa pulang medali di cabor angkat besi masih tersisa dari nomor 73kg putra atas nama Rizki Juniansyah.
Jawara Piala Dunia Angkat Besi atau IWF World Cup 2024, sekaligus pemegang rekor dunia di nomor 73 kg akan tampil pada pukul 19.30 waktu Prancis atau Jumat (9/8/2024) pukul 00.30 WIB.