Market

Cegah Penyelewengan Distribusi Pupuk Bersubsidi, Ini Langkah Polri

Cegah Penyelewengan Distribusi Pupuk Subsidi, Ini Langkah Polri

Bareskrim Polri akan melakukan penegakan hukum untuk mencegah penyelewengan distribusi pupuk bersubsidi dalam rangka menjamin efektivitas program pemerintah. Agar lebih tepat sasaran.

Dirtipidter Bareskrim Polri, Brigjen Pol Pipit Rismanto mengatakan menjelaskan, aksi tegas itu pihaknya lakukan karena adanya permasalahan atau potensi terjadinya penyimpangan akibat adanya disparitas harga antara pupuk bersubsidi dan nonsubsidi.

Pasalnya, dalam penelusuran Polri menemukan adanya ketidaktepatan sasaran distribusi pupuk bersubsidi, yang dinikmati petani tidak berhak atau memiliki kemampuan ekonomi lebih baik. “Karena di desa ada petani yang butuh subsidi, dan ada juga yang tidak butuh subsidi tapi disubsidi,” katanya dalam Sosialisasi Kebijakan Pupuk Bersubsidi, seperti dikutip, Senin (18/7/2022).

Pipit menambahkan, akar dari masalah tersebut muncul dari tidak sinkronnya data penerima pupuk bersubsidi. Jika datanya benar maka distribusi tinggal dikawal.

“Apakah aplikasi atau sistem yg dibangun ini tepat sasaran? Apakah petani yg butuh subsidi paham IT? Belum tentu. Karena itu penguatan kolaborasi harus dilakukan dengan banyak unsur, antara lain perangkat desa, pemuda, Babinkamtibmas,” katanya.

Menurut Pipit, peraturan yang dibuat harus memberikan manfaat dan diimbangi kegiatan riil untuk meminimalisir permasalahan. “Bareskrim siap mendukung dan turun bersama-sama, mulai dari pemetaan, pendataan sampai melakukan penegakan hukum. Ini untuk kepentingan negara,” jelasnya.

Sementara itu, Guru Besar Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya Alam, Universitas Lampung, Bustanul Arifin menambahkan, saat ini, hanya ada dua jenis pupuk yang disubsidi oleh pemerintah, yakni Urea dan NPK.

Jenis komoditas yang berhak memanfaatkan subsidi pun dipangkas dari 70 menjadi hanya 9, dengan menyasar pada komoditas pangan strategis yang memiliki kerentanan menggerakkan inflasi.

“Tanaman pangan yang utama. Dengan demikian integrasi sistem dan data sangat dibutuhkan,” ujarnya pada acara sama.

Secara konkret, Bustanul bersama dengan kelompok kerja pupuk bersubsidi mengusulkan adanya penyaluran subsidi secara langsung sehingga lebih tepat sasaran dan efektif mendorong produktivitas pertanian pangan.

“Kami melakukan kajian tahun depan, mungkin ada laporan. Kira-kira mengarahkan pada kebijakan subsidi langsung. Karena subsidi korelasinya dengan peningkatan produktivitas,” ujarnya. [ipe]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button