News

Cegah Stunting, Kemenkes Beri 300 Ribu Timbangan Digital ke Posyandu

Demi cegah stunting pada anak, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melakukan pengawalan dengan memberi 300 ribu timbangan digital ke posyandu. Menurut Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin langkah utama untuk mengecek anak terkena stunting yaitu dengan melihat kenaikan berat badannya.

“Kita sudah bagi 300 ribu alat timbangan digital ke posyandu, kalau belum naik berat badannya kirim ke puskesmas,” kata Budi saat ditemui di Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (25/1/2023).

Dengan kiriman tersebut, Budi berharap para orang tua rutin mengecek timbangan berat badan pada anaknya. Jika terdapat anak tidak mengalami kenaikan berat badan, pihak posyandu atau puskesmas akan memberi solusi makanan pedamping.

“Kalau berat bedan enggak naik itu ciri-ciri ada masalah gizinya. Nanti puskesmas bisa kasih makanan tambahan seperti protein hewani,” tambahnya.

Selain itu, ia memastikan makanan tambahan tersebut harus cukup gizinya. Setelah enam bulan selesai ASI, anak harus diberi makanan pedamping yang kaya dengan protein hewani.

“Setelah enam bulan ASI, pastikan ia cukup gizi terutama protein hewani. Yang paling penting kita lihat berat sama panjang badannya, itu saja,” papar Budi.

Sementara itu, tahapan anak terkena stunting, kata Budi mulai dari berat badannya yang tidak naik dan menurun. Dengan itu, anak akan kekurangan gizi, kemudian mengalami gizi buruk dan masuk ke arah stunting.

“Kalau sudah masuk stunting itu sudah telat, anak jadi bodoh, dari 4,7 juta ini sudah telat anak-anak pasti menjadi bodoh. Hanya 20 persen dengan intervensi luar biasa, baru bisa balik lagi,” tandasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button