Cerita Korban Kebakaran Tambora Jakbar Anak dan Mertua tak Selamat


Air matanya tiba-tiba saja menetes saat Harriani menceritakan peristiwa kebakaran yang menimpanya hingga kehilangan tempat tinggal.

Melewati garis polisi memasuki gang sempit menginjak sisa-sisa puing yang hangus, ia berusaha mengingatkan-ingat kejadian naas tersebut.

Kala itu, Harriani tertidur dilantai satu bersama istri dan anak bungsunya yang masih 1 tahun.

Tiba-tiba saja sekitar pukul 01.22 WIB, anak pertamanya yang berusia 12 tahun, membangunkannya sambil berteriak kebakaran.

Tanpa pikir panjang, ia langsung menuju lantai tiga berusaha menyelamatkan anak keduanya Raihan (7) dan mertuanya Srianiyati (71). Namun, nyawa dua keluarga yang dirinya sayangi tidak terselamatkan.

“Saya langsung ke lantai tiga. Enggak ada sempat madamin api. Anak saya bangun R (7) terus tidur lagi enggak selamat. Mertua S (71) persen kebakar,” ujar Hariani ketika berbincang dengan Inilah.com di TKP, Rabu (16/10/2024).

Sisa-sisa bangunan yang hangus dilalap si jago merah di Tambora Jakbar
Sisa-sisa bangunan yang hangus dilalap si jago merah di Tambora Jakbar (Foto: Inilah.com/Rizki)

Harriani begitu terpukul melihat anak serta mertuanya jadi korban tewas kebakaran Tambora.”Mau gimana lagi, nyari anak aja susah, mertua saya kebakar. Mana bisa bantu memadamkan api, hanya bisa menangis rasa begitu lemas,” ucapnya.

Harriani yang jadi Ketua RT 11 Kalianyar itu mengaku tidak tahu penyebab kebakaran terjadi. Ia masih belum terima bahwa penyebab kebakaran disebabkan oleh meledaknya tabung gas elpiji sebagaimana disampaikan oleh Kapolres Metro Jakbar Kombes Pol M Syahduddi.

“Api dari rumah saya, saya enggak tahu penyebabnya itu jam setengah dua kejadiannya. Kalau karena tabung gas, mertua saya belum masak di jam setengah dua,” ucapnya.

Api begitu cepat membakar sekitar 37 rumah warga di RT/RW 11/2 dan RT/RW 4/3, Kalianyar karena bangunan tingkat terbuat dari papan. Ada 59 KK 180 jiwa terdampak kebakaran tersebut.

“Semua rumah disini lantai bawahnya tembok beton. Lantai 2 dan 3 kayu semua,” kata Harriani mengatakan kenapa api cepat membesar dan sulit dipadamkan.

Sisa-sisa dapur yang diduga jadi sumber api penyebab kebakaran Tambora Jakbar
Sisa-sisa dapur yang diduga jadi sumber api penyebab kebakaran Tambora Jakbar (Foto:Inilah.com/Rizki)

Selain dua anggota keluarganya menjadi korban, di depan rumah Harriani, ada tiga orang menjadi korban tewas yaitu satu orang ibu Aryani (40) dan dua orang anak, Asgar (13) dan Yoka (12). Berdasarkan keterangan kepolisian, kedua saudara meninggal dalam kondisi berpelukan dan ibunya tewas di depan pintu kamar mandi.

Hanya baju melekat di badannya yang tersisa ketika kebakaran.”Laptop, uang lima juta, dokumen, dokumen warga ga sempat kebawah. Kemarin ada warga bikin akte belum diambil dari saya, akhirnya kebakar,” kata pria berkumis tipis berbaju hitam tersebut.

Untuk sementara, Harriani bersama anak dan istrinya mengungsi di Kantor Lurah Kalianyar bersama puluhan warga lainnya. Adap juga warga lainnya yang mengungsi di tenda yang dibangun di lapangan Persima dekat lokasi kebakaran.

Ia berharap bisa segera membangun kembali rumahnya untuk bisa melanjutkan hidup dengan keluarga yang ada.