Pegi Setiawan mengungkapkan tindak kekerasan dan intimidasi yang dilakukan para penyidik Polda Jabar saat dirinya diperiksa dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon.
Pegi menceritakan, saat proses intrograsi dirinya sempat di pukul salah satu oknum penyidik.
“Ada, semacam kata-kata kasar banyak sekali kayak ancaman-ancaman. Saya pernah dipukul bagian mata sini (pelipis kanan), nanti bisa saya tunjukin,” ujar Pegi, dikutip Selasa (9/7/2024).
Pegi mengaku tak tahu kenapa dirinya hasil di pukul, sebab secara bersamaan penyidik lain berteriak menuduhnya sebagai pelaku pembunuhan Vina.
“Mereka bilang saya pembunuh ini, ini, saya nggak punya hati nurani. Saya tidak menjawab karena saya merasa tidak bersalah,” kata dia.
Bentuk intimidasi lain yakni, Pegi dipaksa untuk mengaku sebagai Perong. Jika melawan, ada konsekuensi yang mesti diterima Pegi.
“Saya disebut Perong kalau tidak melihat saya dicaci maki, kalau saya melihat dianggap kamu memang Perong,” kata Pegi.
Pegi mengaku saat itu hanya bisa pasrah.”Saya hanya bisa pasrah, saya tidak bisa tidur hampir dua malam,” kata Pegi
Sebelumnya, Kuasa hukum Pegi, Marwan Iswandi bakal melaporkan penyidik Polda Jawa Barat (Jabar) ke Propam usai Pegi Setiawan mengaku dipukuli pihak kepolisian Polda Jawa Barat.
“Ini penyidik yang melakukan pelanggaran ini, yang mentersangkakan si Pegi ini. Tapi cara kita begitu melihat perkembangannya. Itu jelas nyata ada pelanggaran kode etiknya,” ujar Marwan dihubungi wartawan, Jakarta, Selasa (9/7/2024).
Lebih lanjut, Marwan mengaku belum ada permintaan maaf secara resmi dari pihak Polda Jabar yerhadpa kliennya tersebut.
“Belum ada, sebenarnya selayaknya, sebenarnya kan engga usah resmi, mereka secara pribadi kan ngomong minta maaf bikin kesalahan,” kata dia.