News

Cerita Pembunuhan Berantai Mbah Slamet, Iming-iming Gandakan Uang Berujung Nyawa Melayang

Cerita pembunuhan berantai dukun pengganda uang Slamet Tohari alias Mbah Slamet (45) membuat geger masyarakat.

Dengan meracuni minuman berisi potasium, Mbah Slamet membunuh satu-persatu korbannya di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Mungkin anda suka

Total ada 12 korban kekejaman Mbah Slamet yang berhasil ditemukan. Namun aparat Polda Jawa Tengah masih terus melakukan penelusuran dengan membawa serta Mbah Slamet untuk menunjukkan lokasi eksekusi korban-korban lainnya.

Dalam ceritanya, Mbah Slamet memperkenalkan diri sebagai dukun di media sosial Facebook. Keahliannya, menggandakan uang.

Dengan berbagai akal bulusnya, pria 45 tahun ini berhasil membuat calon korbannya terperdaya hingga percaya.

Setelah korban siap menggandakan uang menggunakan jasa Mbah Slamet, korban diminta datang membawa uang, untuk menjalani ritual.

Ritual dilakukan malam hari di tengah kebun untuk menghindari kecurigaan masyarakat sekitar.

Dengan berbagai tipu daya, Mbah Slamet kemudian meminta korban meminum air yang sudah disiapkan, dan telah diberi potasium.

Korban yang sekarat dan meninggal setelah memimun racun, segera dikuburkan oleh pelaku. Uang yang ingin digandakan oleh korban, diambil Mbah Slamet.

Pembunuhan keji tersebut sudah dilakukan pelaku sejak tiga tahun lalu atau tahun 2020. Korban yang datang dan sudah mengikuti ritual dipastikan tidak pernah kembali.

Total jumlah korban dukun Tohari saat ini mencapai 12 orang. Kemungkinan jumlah masih bisa bertambah berdasarkan pengakuan pelaku.

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi menyebut seluruh korban dikubur di TKP yang sama di kebun milik tersangka.

Dari hasil penyidikan, setiap lubang tempat korban dikubur ditemukan botol air mineral. Ia menjelaskan Laboratorium Forensik Polda Jateng masih akan memeriksa kandungan dugaan racun dalam botol minuman tersebut. “Dugaan sementara pelaku memberi korban minuman yang mengandung potasium, tapi ini masih didalami kandungan racun yang digunakan,” katanya.

Kepolisian telah membentuk Posko DVI untuk menghimpun data “ante mortem” guna pencocokan DNA korban. Ia mempersilakan masyarakat yang kehilangan anggota keluarga atau anggota keluarganya belum pulang untuk melapor ke Polres Banjarnegara.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button